HEADLINE

Masjid Ahmadiyah Depok Dilempari Telur dan Cat Oleh Orang Tak Dikenal

"Mubaligh Ahmadiyah Depok Farid Mahmud menduga serangan ini dilakukan secara terencana."

Masjid Ahmadiyah Depok Dilempari Telur dan Cat Oleh Orang Tak Dikenal
Telur yang dilempar orang tidak dikenal. Foto: Tim Pembela Kebebasan Sipil

KBR, Jakarta - Jemaat Ahmadiyah Sawangan, Depok kembali menerima teror. Sekelompok orang tak dikenal melempari masjid mereka dengan telur dan cat pada Sabtu (24/6) dini hari lalu. Mubaligh Ahmadiyah Depok Farid Mahmud menduga serangan ini dilakukan secara terencana.

"Secara jelas-jelas kemudian seperti terencana pelemparannya karena menggunakan cat dan telur yang perlu waktu untuk membeli. Dan mereka mengetahui kondisi di dalam masjid," ujar Farid kepada KBR, Minggu(25/6).


Awalnya pukul 00.30 WIB Farid mendengar suara lemparan di area masjid. Ketika mendekati sumber suara, Farid melihat beberapa orang tengah melempar telur dan cat ke arah masjid. Ia tidak menghentikan aksi mereka karena kalah jumlah dibandingkan para pelaku.


"Tadinya saya ingin keluar. Tapi saya berpikir ada berapa kekuatan mereka."


Farid tidak mengetahui jumlah pasti pelaku teror. Namun menurutnya saat kejadian ada 4 motor yang menunggu tidak jauh dari pelaku. Farid tidak mengenali wajah para pelaku. Ia menduga pelaku berasal dari luar daerah Sawangan. Selain itu para pelaku juga melempari CCTV yang terpasang sehingga rekaman tidak maksimal.


"Saya berupaya mengenali pelaku tapi tidak kenal."


Teror ini telah dilaporkan ke Kepolisian Depok. Polisi pun telah melakukan olah TKP. Dia berharap pelaku teror dapat ditemukan.


Usai kejadian pelaksanaan solat Ied jemaah Ahmadiyah Depok Minggu (25/6) berlangsung lancar. Meski begitu, mereka terpaksa salat di luar masjid karena tempat ibadah mereka masih disegel oleh pemerintah kota Depok.


Editor: Sasmito

  • Ahmadiyah
  • Kota Depok
  • teror
  • Segel Masjid

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!