HEADLINE

Tersangka Ledakan Sumur Minyak Tradisional Aceh Timur Bertambah 6 orang

""Kita cari keberadaan si S dan setelah Kita dapati keberadaannya didapatilah bon pembelian kesing juga,” "

Tersangka Ledakan Sumur Minyak Tradisional Aceh Timur Bertambah 6 orang
Ledakan dan kebakaran di sumur minyak tradisional di Aceh Timur tewaskan puluhan orang. (Foto: Antara)

KBR, Aceh Timur– Pelaku ledakan sumur minyak tradisional di Kabupaten Aceh Timur, terus bertambah 6 orang. Kepolisian menangkap S karena  keterlibatannya sebagai penyedia bahan material untuk kegiatan eksplorasi tambang ilegal tersebut.


Kepala Satuan Reserse dan Kriminal (Kasatreskrim) Polres Aceh Timur, Erwin Satrio Wilogo mengatakan, secara keseluruhan ada 5 tersangka yang sudah ditahan dalam kasus ledakan ini masing-masing berinisial, B, F, J, Z, dan S. Mereka yang ditahan adalah   Kepala Desa, Ketua Pemuda, Pemilik Lahan, pemilik modal, dan pemasok bahan baku. 


”Kita sudah menghimpun beberapa saksi, maka Kita didapat keterangan si S ini adalah orang yang menyuplai bahan dalam bentuk kesing ke J alias Joy. Kemudian Kita cari keberadaan si S dan setelah Kita dapati keberadaannya didapatilah bon pembelian kesing juga,” kata Erwin Satrio kepada KBR, Rabu (2/5).


Sebelumnya sumur minyak mentah yang digarap secara tredisional di Dusun Kamar Dingin, Desa Pasir Putih, Kecamatan Ranto Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, meledak, (25/4) lalu. Tercatat, ada puluhan korban meninggal dan luka bakar dalam peristiwa tersebut.


Kebakaran juga memusnahkan  5 unit rumah penduduk yang berada di lokasi. Sebanyak 55  keluarga atau 198 jiwa penduduk di Dusun Kamar Dingin terpaksa mengungsi  di penampungan rumah warga dan kerabat terdekat.

Editor: Rony Sitanggang


 

  • ledakan sumur minyak
  • sumur minyak tradisional
  • Erwin Satrio Wilogo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!