HEADLINE

Operasi Sukses, Mata Novel Baswedan Ditutup Selama Sebulan

Operasi Sukses, Mata Novel Baswedan Ditutup Selama Sebulan


KBR, Jakarta - Tim dokter di Singapore General Hospital dikabarkan telah berhasil melakukan operasi pada kedua mata penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Novel Baswedan.

Juru bicara KPK Febri Diansyah mengatakan operasi pada membran mata Novel memakan waktu 3,5 jam, mulai pukul 08.00 hingga pukul 11.30 waktu Singapura, pada Kamis, 18 Mei 2017.


Febri mengatakan saat ini Novel sudah dalam keadaan sadar dari obat bius dan butuh waktu istirahat untuk pemulihan pascaoperasi.


"Dokter mengatakan dalam waktu satu bulan kedua mata tersebut tidak boleh kena air. Jadi sekarang kedua mata Novel ditutup dengan perlengkapan medis, agar perawatan bisa dilakukan lebih lanjut. Operasi sudah dilakukan dengan cukup baik. Nanti setiap hari dokter akan mencermati perkembangan dari kedua mata Novel itu," kata Febri Diansyah kepada wartawan di Kantor KPK, Kuningan, Jakarta, Kamis (18/5/2017).


Tim dokter Singapore General Hospital terpaksa mengoperasi mata Novel, karena berdasarkan observasi hingga hari ke-36 perawatan tidak ada perkembangan signifikan terhadap dua bola mata Novel yang terkena siraman air keras dari orang tak dikenal pada bulan lalu.


Berdasarkan observasi tim dokter sebelum operasi, kondisi terakhir mata kanan Novel masih mengalami inflamasi atau peradangan. Sedangkan bola mata kirinya yang terpapar air keras perkembangannya lambat, terutama pada bagian saraf mata. Hanya sebagian saja yang berfungsi.


"Operasi yang dilakukan adalah operasi membran untuk kedua mata, salah satu sumbernya dari plasenta bayi. Jadi nanti diharapkan pertumbuhan sel-sel yang lain apakah itu lapisan kornea atau pertumbuhan lain yang terkait dengan itu bisa lebih cepat dan pemulihan bisa dilakukan," kata Febri.

red


Penyelidikan pelaku

Terkait penyelidikan pelaku penyerangan air keras, Febri Diansyah menyambut positif pernyataan Kapolri yang mengatakan sudah ada petunjuk baru soal siapa pelaku dan aktor intelektualnya.


Dia berharap, Polri bisa segera menuntaskan kasus ini tanpa memakan waktu lebih lama lagi. Febri mengatakan, tidak hanya KPK dan keluarga Novel yang menginginkan kasus ini segera terungkap, namun masyarakat Indonesia juga menanti hal tersebut.


"Tentu untuk hal-hal yang sangat teknis terkait siapa pelaku baru dan petunjuk baru yang disampaikan Kapolri itu prosesnya masih di tim yang sudah dibentuk Kapolri. Jadi nanti kami tunggu, kita lihat informasi yang disampaikan Kapolri lebih lanjut. Siapa saja dan pihak mana saja yang akan diperiksa," tambahnya.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • Novel Baswedan
  • korupsi e-ktp
  • KPK
  • air keras

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!