HEADLINE

Aksi Menyemen Diri Jilid 2, Satu Peserta Meninggal

Aksi Menyemen Diri Jilid 2, Satu Peserta Meninggal


KBR, Jakarta- Petani Pegunungan Kendeng, Jawa Tengah yang juga peserta aksi menyemen kaki untuk menolak pendirian pabrik Semen Indonesia   Padmi, meninggal dunia. Mokh  Sobirin dari LSM Desantara yang turut mendampingi petani Kendeng mengatakan, dugaan sementara dokter, Padmi meninggal karena serangan jantung.

Kini, kata dia, jenazah Padmi sudah diberangkatkan ke Pati.

"Musibah terjadi, Bu Padmi, salah satu peserta aksi, dugaan kami, dalam perjalanan meninggal, karena serangan jantung. Bu Padmi ini mengikuti aksi sejak Kamis sampai hari kemarin. Dalam selama Bu Padmi mengikuti aksi juga dipantau dokter, dan setiap ada aksi, Bu Padmi selalu ikut terus," kata Sobirin di kantor LBH Jakarta, Selasa (21/03/17).


Sobirin mengatakan, Padmi mengalami serangan jantung setelah pembongkaran semen di kakinya. Kata Sobirin, semen itu dibongkar sekitar pukul 03.00 dini hari tadi. Padmi lantas dibawa ke Rumah Saki St. Carolus, tetapi dalam perjalanannya dia meninggal dunia.


Sobirin berujar, saat ini semua peserta aksi kembali ke Jawa Tengah. Aksi menyemen kaki di depan Istana Merdeka juga dihentikan sementara, karena pesertanya tengah dalam masa berkabung.


 "Kita melihat respon dari KSP kemarin, dan juga kita melihat stamina peserta aksi, jadi kami memutuskan untuk mengurangi jumlah dari 50 orang jadi sembilan orang, dan itu akan terus melakukan aksi. Untuk hari ini semua pulang, karena kami sedang berduka, dan kami akan terus menyuarakan apa yang kami suarakan tentang Kendeng," kata Sobirin.


Sobirin mengatakan, sejak kemarin, kondisi kesehatan para peserta aksi mulai terlihat menurun. Sehingga, kata dia, dari 50 peserta aksi yang kakinya disemen, 41 di antaranya dibongkar. Adapun semen di kaki Padmi, menjadi salah satu yang dibongkar.


Kini, kata Sobirin, semua peserta aksi akan kembali ke Rembang dan Pati dan menghentikan sementara aksi mereka. Nantinya, mereka akan kembali ke Jakarta untuk menggelar aksi semen kaki yang ketiga.


Editor: Rony Sitanggang

  • padmi penyemen kaki kendeng
  • Sobirin dari LSM Desantara
  • aksi tolak semen

Komentar (2)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Sigit purwanto7 years ago

    Innalillahi wa inna ilaihi ro ji'uun... Turut berduka cita untuk almarhumah... Semoga perjuangan para petani kendeng mendapatkan respon dari pemerintah.

  • Zeitrennen7 years ago

    Sebenarnya saya masih sulit memahami konflik kepentingan antara rakyat dan pemerintah seperti kasus Kendeng ini. Tapi naturewise, saya juga menentang keputusan gubernur yang seakan-akan main teken kontrak saja tanpa tahu keadaan di lapangan ataupun mempertimbangkan amdal terlebih dahulu.