DARI POJOK MENTENG

[Advertorial] Prodia Yogyakarta Ajak Professional Muda Terapkan Gaya Hidup Sehat

"Tujuan utama Prodia mengadakan event tahunan ini adalah untuk memberikan pemahaman pentingnya medical check-up sebagai bagian dari gaya hidup sehat mereka"

[Advertorial] Prodia Yogyakarta Ajak Professional Muda Terapkan Gaya Hidup Sehat

Gaya hidup masyarakat urban semakin dinamis dipengaruhi oleh teknologi dan tren terbaru. Saat ini tren gaya hidup sehat seperti diet karbo, olahraga merupakan kompensasi mengingat gaya hidup pekerja kantoran jauh dari kata ideal. Duduk terlalu lama di depan komputer, konsumsi makanan berminyak dan junk food, hingga kurangnya olahraga karena sibuk dengan gadget merupakan gaya hidup baru yang sudah sangat melekat.

Gaya hidup tidak sehat tersebut memungkinkan kita lebih mudah terkena gangguan kesehatan seperti iritasi mata, low back pain, infeksi saluran kemih,  kadar kolesterol dan gula darah yang tinggi, obesitas, bahkan risiko penyakit jantung, sakit kanker serta diabetes. Hal ini dapat terjadi karena tubuh kurang bergerak, pengelolaan stress yang kurang baik, atau konsumsi makanan tidak sehat.


Laboratorium Klinik Prodia area Yogyakarta berupaya meningkatkan awareness para profesional muda untuk melakukan pemeriksaan kesehatan sejak dini melalui Brand Activation berkonsep “Healthy Lifestyle Festival”, yang melibatkan para profesional muda. Rangkaian kegiatan ini terdiri atas pre-event Prodia Goes to Office yang melibatkan 5 kantor yang dimulai sejak tanggal 21 November 2016 yang lalu. Dalam acara Goes to Office digelar Healthy Talk with Prodia yang membahas tentang pentingnya medical check-up, Yoga bersama Yogakarta, dimana gerakannya disesuaikan dengan kondisi saat berada di kantor dengan memanfaatkan kursi dan meja kerja, lalu ditutup dengan menikmati makanan. Prodia juga menyediakan pemeriksaan tekanan darah, indeks massa tubuh dan pemeriksaan kolesterol total secara cuma-cuma. Event big bangnya sendiri diadakan pada Minggu, 27 November 2016 di Atrium Hartono Mall Yogyakarta.


Dalam event big bang tersebut, Prodia mengadakan berbagai acara untuk mendukung gaya hidup sehat bagi para profesional muda di Yogyakarta, mulai Basic Yoga Competition, Dance Competition, Healthy Cooking Demo, talkshow Seputar Gaya Hidup Sehat oleh dr. Lani Heriyani, serta Yoga Demo oleh Noel Kriwool. Selain itu tersedia bazaar yang menawarkan produk makanan dan minuman sehat. Jikustik dan Batiga turut ambil bagian untuk mengisi panggung hiburan di acara tersebut.


Reskia Dwi Lestari, selaku Marketing Communication Manager mengatakan, penerapan gaya hidup sehat seperti olahraga, istirahat cukup, makan sehat, dan pengelolaan stress belumlah lengkap tanpa adanya validasi dari hasil pemeriksaan laboratorium karena kondisi sehat di luar belum tentu sehat di dalam. Oleh karena itu penting dilakukan medical check up rutin paling tidak setahun sekali.

 

Tahun ini merupakan tahun ke-3 Prodia mengadakan Brand Activation di kota pelajar. Sebelumnya Prodia menyasar mahasiswa, namun tahun ini Prodia menyasar profesional muda.


Tujuan utama Prodia mengadakan event tahunan ini adalah untuk memberikan pemahaman pentingnya medical check-up sebagai bagian dari gaya hidup sehat mereka. Kecenderungannya mereka melaksanakan gaya hidup sehat seperti diet, fitness, lari, dan lainnya tetapi mereka lupa memonitor secara berkala apakah benar gaya hidup mereka sudah sehat.


Branch Manager Laboratorium Klinik Prodia Yogyakarta Ronimatul Hayati menyampaikan, "Kami memang sengaja menggandeng rekan-rekan usaha lokal dari Yogyakarta seperti Yoga.karta, Livodietcenter, Kebunroti, Sweetsundaeicecream, 20_fit, Jogjaorganic, Memixjuice, Aduzisoap, Mylkaram, Conogelateria, Matchamu-tea, Kebunkita. Bahkan untuk band yang memeriahkan juga band asal Jogja yakni Jikustik dan Batiga. Hal ini dikarenakan Prodia Jogja juga milik masyarakat Yogyakarta". 

  • prodia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!