EDITORIAL

Rombak

Perombakan Kabinet. (KBR/Ais)

Dalam suatu organisasi, perombakan adalah keniscayaan. Bisa berupa sekadar perpindahan posisi, bisa pula pergantian personil. Organisasi yang dinamis mesti tanggap pada perubahan dan peka pada kebutuhan. Di situlah dibutuhkan kehadiran orang yang tepat di pucuk pimpinan.

Begitupun dalam kabinet. Perombakan berupa perpindahan atau pergantian menteri bisa dilihat dari kebutuhan organisasi. Manakala target atau kinerja tak sesuai dengan harapan, mesti legowo manakala dirombak.

Pun munculnya rapor kementerian dan lembaga negara versi Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB) Yuddy Chrisnandi mesti dilihat sebagai bagian dari upaya untuk memenuhi target organisasi. Karena itu tak perlu meributkan munculnya penilaian dari Kemenpan-RB tersebut. Karena esensinya, dari situ bisa dievaluasi perombakan macam apa yang mesti dilakukan untuk memperbaiki kinerja organisasi.

Dalam rapor yang dirilis Kemenpan-RB, Kejaksaan Agung di bawah pimpinan Prasetyo berada di urutan paling buncit dari 10 kementerian dan lembaga negara dengan nilai terendah. Nilainya merah, hanya 50,02. Sedikit di atasnya ada Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi dengan nilai 53,97. Angkanya sudah ada tinggal presiden mengevaluasi untuk memilih perombakan macam apa yang akan dilakukan.

Dari seabrek pilihan yang dimungkinkan sekali lagi pergantian orang tak perlu dikuatirkan. Manakala pilihannya adalah mengganti orang, selanjutnya pemimpin tertinggi mesti lebih terang memberi perintah atau arahan serta target dan tak lupa memberikan waktu. Ambil contoh perintah Presiden Joko Widodo kepada Jaksa Agung Prasetyo untuk menuntaskan kasus kejahatan Hak Asasi Manusia (HAM) pada masa lalu, mesti ada waktu yang jelas kapan tuntas. Dari situ bisa nampak apakah yang diberikan tugas punya komitmen dan juga kecakapan. Sehingga tak perlu pula muncul keraguan untuk mengganti dengan figur yang lebih tepat.


  • perombakan kabinet kerja
  • Menteri PANRB Yuddy Chrisnandi
  • Jaksa Agung HM Prasetyo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!