BERITA

Tiongkok Pimpin Perolehan Medali Olimpiade Rio

"Atlet tiongkok dalam cabang angkat besi mencatatkan rekor dunia"

Tiongkok Pimpin Perolehan Medali Olimpiade Rio
Long Qingquan

KBR- Tiongkok memimpin perolehan medali pada ajang Olimpiade Rio 2016. Hingga Senin (8/8/2016) Tiongkok memperoleh tiga medali emas, dua medali perak dan tiga medali perunggu.

Salah satu medali disumbang cabang angkat besi. Lifter Tiongkok Long Qingquan mencatatkan hasil terbaik 137 kilogram dan 170 kilogram pada clean and jerk.  Tak hanya mendulang medali emas, atlet 25 tahun itu mencatatkan rekor dunia di kelas 56 kilogram yang sebelumnya dipegang atlet Turki Halil Mutlu dengan 305 kilogram pada Olimpiade Sydney tahun 2000. 

Di cabang ini, Indonesia menurunkan lima atlet di sektor putra yakni Eko Yuli Irawan, M Hasbi, Deni, Triyatno, dan I Ketut Ariana. Mereka tampil di kelas berbeda 62, 62, 69, 69, dan 77 kg. Eko Yuli dan M Hasbi akan tampil nanti malam.

Medali emas juga berhasil direbut Australia dengan perolehan tiga medali emas. Menyusul Italia, Korea Selatan dan Hongaria dengan perolehan masing-masing dua medali. Rusia, Jepang, Thailand, Cina Taipei, Argentina, Belgia, Belanda dan Vietnam masing-masing memperoleh satu medali emas dan sejumlah medali perak atau perunggu.

Negara debutan di Olimpiade kali ini yang juga sukses mendulang emas pertamanya adalah Kosovo lewat cabang judo. Majlinda Kelmendi sukses mengalahkan pejudo Italia, Odette Giuffrida, dalam final judo kelas 52 kg putri, Minggu (7/8/2016) waktu setempat atau Senin (8/8/2016) WIB.

Saat ini Indonesia berada di urutan 17. Satu medali perak berhasil disumbang oleh Sri Wahyuni dari cabang angkat besi di kelas 48 kilogram. Sementara atlet angkat besi Indonesia lainnya Dewi Safitri yang turun di kelas 53 kilogram gagal meraih medali karena hanya berada di peringkat enam.(mlk)

  • Olimpiade Rio
  • olimpiade 2016

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!