BERITA
PSSI: Liga Dihentikan, Seluruh Kontrak Pemain dan Pelatih Selesai
"Presiden PT Liga Indonesia Syahril Taher menyebut, seluruh kontrak pemain dan pelatih dinyatakan selesai pasca pembubaran liga oleh PSSI. "
Teddy Rumengan
KBR,
Balikpapan- Presiden PT Liga Indonesia Syahril Taher menyebut, seluruh
kontrak pemain dan pelatih dinyatakan selesai pasca pembubaran liga oleh
PSSI. Menurutnya, tidak ada kewajiban dari klub untuk menyelesaikan
atau melanjutkan kontrak pemain dan pelatih hingga satu musim. Pemain
dan pelatih dipersilakan menuntut dan meminta ganti rugi ke Kemenpora. Pasalnya klub merugi miliaran akibat kompetisi dihentikan. Rata-rata kata
Syahril, setiap bulannya klub merugi Rp 1,2 miliar hingga Rp 1,7 miliar.
Kerugian itu yakni, bayar gaji pemain dan pelatih yang sudah berjalan 4
bulan, termasuk biaya konsumsi transportasi dan akomodasi karena klub
sempat melakoni laga tandang.
"Yang
jelas, kalau sudah force majeure akibat dari pemebkuan (PSSI) oleh
Kemenpora, kalau (kompetisi) dilanjutkan juga mustahil. Yang kedua
masalah kontrak (pemain) pahamlah pemain-pemain itu kalau sudah force
majeure, gak dibayar, siapa yang mau bayar. Ini pemain sudah pulang
semua, siapa mau bayar," kata Syahril HM Taher, Senin (4/5).
Syahril
menambahkan, PT Liga Indonesia juga tidak bisa menghalangi rencana
sejumlah klub yang akan mengikuti kompetisi di luar negeri diantaranya
Persipura Jayapura yang akan ikut liga di Papua Nugini, Arema Cronus
yang akan ikut kompetisi di Singapura dan klub di Aceh yang akan ikut
kompetisi di Malaysia. Syahril juga mengingatkan, klub tidak ikut
kompetisi yang rencananya akan digulirkan Kemenpora, karena jika ngotot
ikut kemenungkinan bisa mendapat sanksi dari PSSI.
Sebelumnya PSSI telah menghentikan seluruh kompetisi dibawah naungannya, yaitu kompetisi QNB, Divisi Utama dan Liga
Nusantara 2015. Keputusan itu diambil melalui rapat Komisi Eksekutif (Exco)
PSSI, Sabtu pekan lalu.
Editor: Dimas Rizky
- olahraga
- Sepak Bola
- PSSI
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!