HEADLINE

Astra Gelar Lomba Maraton di Jakarta dan Bali

"Jakarta Gren Run (JGR) dengan jarak 5 kilometer (5K) dan 10K akan dilaksanakan pada Minggu, 7 Juni 2015 di Ocean Park Ancol."

Eka Jully

astra
Ilustrasi: Astra

KBR, Jakarta - Anda hobi olah raga lari? Nah, siapkan waktu untuk mengikuti Astra Green Lifestyle yang akan menggelar green run di dua kota, Bali dan Jakarta.

Menurut Riza Deliansyah, Head of Environment & Social Responsibility PT Astra International Tbk, pelaksanaan Jakarta Gren Run (JGR) dengan jarak 5 kilometer (5K) dan 10K akan dilaksanakan pada Minggu, 7 Juni 2015 di Ocean Park Ancol. Sedangkan Bali Green Run (BGR) akan diselenggarakan pada Minggu, 31 Mei 2015. Jarak yang dilombakan pada BGR adalah 6K dan 13K .


Bali Green Run mengangkat konsep berlari melewati persawahan, hutan dan lingkungan pedesaan. Jadi, peserta dapat mengolah tubuh sambil menikmati udara segar di tengah hamparan pemandangan hijau. Jadi, kalau mau lari di aspal, ya di Jakarta, tapi kalau ingin lari di hutan, silahkan ke Bali,” ujar Riza saat media gathering Astra Green Lifestyle di Jakarta, Selasa (14/4/2015).


Uniknya lagi, setiap peserta/pelari yang mengikuti lomba ini, akan mewakili satu pohon yang akan ditanam oleh Grup Astra. Semakin banyak pelari yang ikut serta, berarti semakin banyak jumlah pohon yang akan menghijaukan bumi. Itulah bedanya lomba lari ini. Ajang ini tak sekedar olahraga saja, tapi juga meningkatkan kesadaran masyarakat untuk lebih memiliki gaya hidup ramah lingkungan dengan edukasi.


“Kita sengaja memasukkan unsur green, agar masyarakat jadi peduli lingkungan dan segan untuk buang sampah sembarangan,” tambah Riza.


Pendaftaran Bali Green Run dan Jakarta Green Run terbuka untuk warga negara Indonesia dan warga negara asing. Hadiah yang di tawarkan pun tak main-main. Ada total hadiah ratusan juta rupiah untuk para pemenang podium dan door prize menarik untuk seluruh peserta. Silahkan mendaftarkan diri di www-satu-indonesia.com hingga 23 mei 2015.


Biaya pendaftaran untuk jarak 10K Rp275.000, sedangkan 5K Rp225.000. Sementara, untuk Bali Green Run dengan jarak 13K, biayanya Rp225.000 dan jarak 6K dikenakan Rp175.000.


Bagi anda yang membawa 10 botol plastik saat hari pengambilan paket lomba, akan mendapatkan cash back sebesar Rp50.000 (tidak berlaku untuk kelipatan). Botol plastik yang ditukarkan akan diserahkan kepada bank sampah binaan Astra Grup yang tersebar di 12 lokasi. Botol plastik itu akan diolah menjadi bijih plastik.


Astra Green Life style tahun kelima ini diselenggarakan sebagai peringatan Hari Lingkungan Hidup pada 5 Juni 2015. Dengan semboyan Kenali-Lakukan-Ajarkan, ajang ini menjadi kampanye untuk meningkatkan kesadaran masyarakat untuk hidup ramah lingkungan.


Ajang Astra Green Lifestyle yang diluncurkan hari ini, juga dihadiri oleh tiga pelari dari kalangan artis, seperti Tommy Kurniawan, Olivia Jensen, Putri Indonesia Lingkungan 2014, Elfin Pertiwi Rappa, serta pasangan suami istri Dhini Aminarti dan Dimas Seto.


Bagi Dimas Seto, olah raga yang murah dan gampang adalah lari. Bahkan, dalam waktu dekat, ia akan bertolak ke Berlin, untuk mengikuti kegiatan lari yang diadakan disana “Awalnya saya ikut lari untuk fun saja. Tapi, semakin kesini saya merasakan banyak dampaknya untuk kesehatan,” ujarnya.


Tak jauh berbeda dengan Dimas, sang istri, Dhini Aminarti pun, menyukai olahraga lari. Bahkan, artis yang terlihat awet muda ini sangat peduli dengan lingkungan. Ia akan marah jika melihat orang yang buang sampah sembarangna. “Kalau lihat ada sampah di mal, aku gak malu untuk memungutinya dan aku masukin ke tempat sampah,” katanya.


Meski olahraga lari murah, namun bagi bintang sinetron Tommy Kurniawan, tidaklah demikian.


“Olahraga lari itu mahal. Yang mahal di olahraga lari itu adalah niat dan usaha untuk mengalahkan diri sendiri agar berjuang sampai ke tujuan,” ujarnya.


Editor: Anto Sidharta

 

  • Sastra
  • maraton

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!