BERITA

Kemenkes Salurkan 16 Ton Paket Gizi ke Bima

Kemenkes Salurkan 16 Ton Paket Gizi ke Bima


KBR, Jakarta- Kementerian Kesehatan mengirimkan 16 ton paket gizi ke Bima, Nusa Tenggara Barat, untuk korban banjir. Kepala Pusat Krisis Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto menjelaskan paket gizi ini berisi makanan pendamping ASI, makanan tambahan ibu hamil, dan makanan anak. Paket ini untuk menjamin kecukupan gizi pengungsi terutama perempuan hamil dan anak. Kata dia, pihaknya sudah mengirim 6 ton dari Mataram dan 10 ton dari Jakarta.

"Dikirim dari gudang buffer stock kita di Mataram. Karena respon cepat Mataram dulu dikirim. Kalau yang 6 ton hari kedua sudah masuk, kalau yang 10 ton sudah masuk di lokasi hari Minggu kemarin, karena kan kita kirim lewat darat," terangnya kepada KBR, Selasa (27/12/2016) siang.  


Achmad menambahkan, pihaknya juga mengirimkan bantuan obat-obatan. Hal ini dilakukan setelah gudang obat di Dinas Kesehatan Bima ikut terendam banjir dan sebagian besar obat pun rusak. Obat dikirim dari buffer stock di Dompu dan Mataram. Kementerian Kesehatan di Jakarta juga mengirimkan obat-obatan berupa anti-tetanus serum.


Dia menjelaskan, saat ini kebanyakan pengungsi mengalami diare dan ISPA. Sebab mereka susah mengakses makanan bersih. Di samping itu, para pengungsi juga banyak mengalami luka ringan. Warga terkena patahan material bangunan ketika mulai kembali ke rumah masing-masing dan membersihkan rumahnya.


2300 Hektar Lahan Rusak

Sementara itu data sementara yang dimiliki Dinas Pertanian Provinsi NTB, sebanyak 2.300 hektar lahan dilaporkan rusak di Kota Bima. Data itu belum termasuk di Kabupaten Bima yang hingga kini belum diketahui luas areal yang terdampak. Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi NTB, Husnul Fauzi mengatakan, sejauh ini belum dirinci berapa luas lahan yang masuk kategori rusak ringan, sedang, berat dan puso.


"Kemarin kepala dinasnya telpon saya yang rusak 2.300 hektar. Kalau yang rusak tanaman 2.300 artinya semua lahan itu terandam di kota Bima. Saya masih menunggu yang di kabupaten Bima kan menyebar ada spotnya. Cuma spot-spotnya itu saya tunggu datanya. Bahwa kerusakan itu ada beberapa kreteria seperti ringan, sedang, berat dan puso," katanya Selasa (27/12).


Husnul Fauzi mengatakan, ada asuransi pertanian tanaman padi di wilayah NTB, namun berapa luas areal padi di Bima yang dijamin asuransi masih belum diketahui.


Dalam ketentuannya, padi dengan kategori puso mendapat dana asuransi sebesar Rp 6 juta per hektar. Sementara jika tanaman padi baru ditanam kemudian rusak, petani hanya mendapat Penggantian Cabang Benih Nasional (CBN) dengan jumlah dana penggantian antara Rp 1,4 juta hingga Rp 2,3 juta per hektar.


Dia mengklaim, rusaknya ribuan hektar tanaman padi di Kota Bima tidak akan menganggu target produksi di NTB. Luas areal 2,300 hektar yang rusak sama dengan 0,5 persen luas areal penanaman padi tahun ini yaitu 475 ribu hektar. Jika kerusakan diatas 7 persen, baru bisa dikatakan diambang batas.

Editor: Dimas Rizky

  • banjir Bima
  • bencana banjir bima
  • dampak banjir bima

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!