BERITA

Badan SAR NTB Siaga Evakuasi Korban Banjir Bima

Badan SAR NTB Siaga Evakuasi Korban Banjir Bima
Warga berada di dekat jembatan yang ambruk diterjang banjir di Kelurahan Kodo, Kecamatan Rasana'e Timur, Kota Bima, NTB, Rabu (21/12). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Badan SAR Provinsi Nusa Tenggara Barat NTB masih bersiaga pasca melakukan evakuasi terhadap korban banjir bandang yang kembali menerjang kota Bima dan kabupaten Bima. Menurut Kepala Seksi Operasi Badan SAR Provinsi NTB Wahyu Efendi, pihaknya berhasil melakukan evakuasi di daerah banjir dengan ketinggian 1-2 meter. Kata dia, lokasi terparah berada di wilayah Dara dan Paruga yang keduanya merupakan bagian dari kecamatan Rasanae Barat. Dia menyebut, kondisi ketinggian air terus menurun dan surut di beberapa tempat.

"Sudah dievakuasi sampai sore hari ini sudah selesai semua dievakuasi. Ada sebagian penduduk yang tidak mau dievakuasi pertama memikirkan harta bendanya. Dengan catatan posisi aman. Untuk ketinggian 1-2 meter. Itu yang paling parah di wilayah Dara, Paruga," jelas Kepala Seksi Operasi Badan SAR Provinsi NTB Wahyu Efendi kepada KBR, Jumat (23/12/2016)


Wahyu Efendi menambahkan, akibat banjir sebagian warga mengungsi di beberapa tempat. Kata dia, kebutuhan logistik masih kurang di lokasi pengungsian, "Untuk korban tidak ada, semua berhasil dievakuasi. Untuk yang dibutuhkan masyarakat atau korban banjir itu makanan. Terutama untuk di pengungsian," jelasnya.


2 hari sebelumnya wilayah yang sama juga mengalami banjir bandang. Namun banjir yang terjadi hari ini, disebut lebih besar dari banjir kemarin. Sementara Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut banjir bandang di Bima ini terjadi lantaran adanya siklon tropis Yvette.

Editor: Dimas Rizky 

  • banjir bandang Bima
  • bencana banjir di bima
  • evakuasi korban banjir Bima
  • banjir Bima

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!