BERITA

Warga Sumba Timur Tolak Keberadaan PT MSM

"Sudah dua tahun terakhir warga desa kesulitan air dan sawah mereka kering karena air diblokir perusahaan. "

Heinrich Dengi

Warga Sumba Timur Tolak Keberadaan PT MSM
Air yang dibendung PT MSM. Foto: Heinrich/KBR

KBR, Waingapu - Warga Desa Wanga dan Desa Patawang, Kecamatan Umalulu, Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT)  menolak kehadiran PT Muria Sumba Manis (MSM).  Perwakilan warga, Mbai Ranja Awang mengatakan, sudah dua tahun terakhir warga desa kesulitan air dan sawah mereka kering karena air diblokir perusahaan.  


“Biasanya bulan-bulan begini kami tanam palawija, memang manfaatnya itu air dua kali setahun untuk padi dan sekali setahun palawija, tiga kali kita panen setiap tahun, masuk 2015 dan 2016 sama sekali kali tidak ada lagi yang kami tanam, jangankan siram sayur saja tidak, karena tidak ada air,dari bendungan ada 2 kilometer sebelumnya tidak ada air,” jelas Mbai Ranja Awang.


Hal senada juga dituturkan warga Desa Wanga Pandaria Lamuru. “Pemerintah bilang kepada kami, sawah kekurangan air karena alam, ya kalau menurut kami sebagai petani, masayarakat ya Pak, karena adanya ini PT, karena dibendung di sana di Lai Puti, juga ada juga mesin yang memompa air sedot air ke penampung, dari air itu sudah kami sebenarnya kami masayarakat Wanga itu mengairi sawah, karena air dibendung maka kami kewalahan,” kata Pandaria Lamuru.


Sabtu kemarin (5/11/2016) warga Desa Wanga dan Desa Patawang menggelar aksi penolakan kehadiran PT Muria Sumba Manis (MSM) di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Warga  memblokir jalan masuk ke area perkebunan tebu yang di kerjakan PT MSM, sambil membawa berbagai poster yang berisikan penolakan kehadiran perusahaan tersebut.


Dari pantauan KBR, tidak ada lagi air yang mengalir menuju ke bendungan di Wanga untuk mengairi sawah masyarakat. Air  yang  semestinya mengalir ke saluran irigasi menuju sawah warga, dibendung  perusahaan dengan menggali kolam besar yang lebih dalam dari jalan air ke bendungan. Akibatnya air tertampung di kolam dan tidak ada yang menetes ke kebun warga.

Berita lain: Proyek Tak Masuk Akal, DPRD Sumba Timur Tolak Usulan Pemda


Editor: Sasmito

  • Sumba Timur
  • Perairan

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • Umbu Deha7 years ago

    Shalam damai sejahtera...!!! Saya sebagai warga desa patawang sangat menyesali sikap perusahan tebu dgn oknum yg menganggap diri sebagai yg dituakan entah siapa yg memberi hak atau mengangkat mereka sebagai yg dituakan. Karena mereka tdk pernah mensosialisasikan kpd msyrkt ttg bagai mana nanti perusahan trsbt kdpannya dan tanah tanah mana saja yg perlu digarap oleh perusahan trsbt sehingga memicu keresahan warga tsbt dikarenakan juga kelestarian alam seperti sungai yg menjadi penyambung hidup di bidang pertanian yg sudah di bendung untuk kepentingan perusahan. Saya bangga sebenarnya dgn adanya perusahan tersebut karna saya rasa pasti dampaknya dapat mengurangi pengangguran bagi warga didesa kami. Salam keadilan dari saya untuk pemimpin sumba timur.