Warga Sumba Timur Tolak Keberadaan PT MSM
Sudah dua tahun terakhir warga desa kesulitan air dan sawah mereka kering karena air diblokir perusahaan.
Minggu, 06 Nov 2016 19:04 WIB
Air yang dibendung PT MSM. Foto: Heinrich/KBR
ARTIKEL TERKAIT
“Biasanya bulan-bulan begini kami tanam palawija, memang manfaatnya itu air dua kali setahun untuk padi dan sekali setahun palawija, tiga kali kita panen setiap tahun, masuk 2015 dan 2016 sama sekali kali tidak ada lagi yang kami tanam, jangankan siram sayur saja tidak, karena tidak ada air,dari bendungan ada 2 kilometer sebelumnya tidak ada air,” jelas Mbai Ranja Awang.
Hal senada juga dituturkan warga Desa Wanga Pandaria Lamuru. “Pemerintah bilang kepada kami, sawah kekurangan air karena alam, ya kalau menurut kami sebagai petani, masayarakat ya Pak, karena adanya ini PT, karena dibendung di sana di Lai Puti, juga ada juga mesin yang memompa air sedot air ke penampung, dari air itu sudah kami sebenarnya kami masayarakat Wanga itu mengairi sawah, karena air dibendung maka kami kewalahan,” kata Pandaria Lamuru.
Sabtu kemarin (5/11/2016) warga Desa Wanga dan Desa Patawang menggelar aksi penolakan kehadiran PT Muria Sumba Manis (MSM) di Kabupaten Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Warga memblokir jalan masuk ke area perkebunan tebu yang di kerjakan PT MSM, sambil membawa berbagai poster yang berisikan penolakan kehadiran perusahaan tersebut.
Dari pantauan KBR, tidak ada lagi air yang mengalir menuju ke bendungan di Wanga untuk mengairi sawah masyarakat. Air yang semestinya mengalir ke saluran irigasi menuju sawah warga, dibendung perusahaan dengan menggali kolam besar yang lebih dalam dari jalan air ke bendungan. Akibatnya air tertampung di kolam dan tidak ada yang menetes ke kebun warga.
Berita lain: Proyek Tak Masuk Akal, DPRD Sumba Timur Tolak Usulan Pemda
Editor: Sasmito
Komentar