BERITA

Polisi Nunukan Bongkar Penipuan SMS yang Menyasar Warga Malaysia

"Korban diimingi menang undian setara Rp 99 juta."

Adhima Soekotjo

Polisi Nunukan Bongkar Penipuan SMS yang Menyasar Warga Malaysia
Kasatreskrim Polres Nunukan Suparno (Foto: Adhima/KBR)



KBR, Nunukan– Kepolisian Resort Nunukan Kalimantan Utara membongkar komplotan penipuan berhadiah SMS yang menggunakan kartu Malaysia. Komplotan yang terdiri dari 5 orang tersebut mengirimkan SMS kepada warga Malaysia dengan isi pesan singkat pemilik nomor mendapat hadiah undian sebesar 30.000 ringgit Malaysia, setara dengan Rp 99 juta dengan tukaran ringgit Rp 3.300.

Kasat Reskrim Polres Nunukan Suparno mengatakan, komplotan penipu nantinya akan meminta pemilik nomor mengirim pulsa 10 ringgit sebanyak 3 kali untuk mencairkan uang undian tersebut. Untuk menghindari kejaran aparat Malaysia, komplotan tersebut melaksanakan aksinya di wilayah perbatasan Sebatik Indonesia.


"Dia posisinya di Lala Salo (Sebatik, Indonesia- red). Karena kalau di Lala salo dia pakai Maxis, kan jaringannya kuat ya. Modusnya begini, dia minta minta pulsa gitu saja. Pulsanya yang dia minta itu 10 ringgit, kali 3," ujar AKP Suparno Rabu (19/10/2016).


Suparno menambahkan, dari hasil pemeriksaan sementara kelima anggota komplotan yang merupakan orang Indonesia tersebut sebelumnya telah beraksi di Kota Sandakan Negara Bagian Sabah Malaysia. Pertimbangan keamanan untuk menghindari aparat dari Malaysia mereka kemudian memindahan aksi mereka ke wilayah perbatasan yang masih bisa mengakses jaringan telepon dengan menggunakan kartu Malaysia.


Sebelum ditangkap di Lala Salo, komplotan tersebut mengaku telah melakukan aksinya selam 8 hari terakhir. Pihak kepolisian Resort Nunukan mengaku kesulitan mencari korban komplotan tersebut karena seluruh korban merupakan warga Malaysia. Saat ini para komplotan itu sudah ditangkap bersama 8 handphone yang digunaan untuk melakukan aksi penipuan.

Editor: Dimas Rizky 

  • hukum
  • penipuan SMS

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!