BERITA

Lari Kelilingi Indonesia Sekaligus Membantu Sesama Lewat NusantaRun

Lari Kelilingi Indonesia Sekaligus Membantu Sesama Lewat NusantaRun

KBR, JakartaSaat ini ada banyak cara dan sarana untuk membantu orang lain. Salah satunya adalah lewat NusantaRun. NusantaRun adalah sebuah running movement di mana kecintaan pada olahraga lari bertemu dengan jiwa sosial.

Chia Harjianto, selaku Internal Stakeholders Engagement NusantaRun, dan Harry Anggie, Social Foundation Liasion NusantaRun bercerita lebih jauh mengenai penyelenggaraan NusantaRun dalam program Ruang Publik KBR, Jumat (14/9/2018).

“Latar belakang NusantaRun sendiri itu bersumber pada tiga pilar. Pertama itu soal kontribusi untuk sesama. Kedua itu kita ingin semacam buat promosi tempat-tempat di Indonesia. Jadi kita mengekspos kota atau daerah-daerah yang belum terlalu didengar. Terakhir ya karena kecintaan kepada Indonesia itu sendiris," terang Harry Anggie kepada KBR.

“Pendiri dari gerakan NusantaRun yaitu Christopher Tobing dan Jurian Andika memiliki keinginan lari keliling Indonesia, keliling Nusantara sampai Indonesia bersatu, di saat bersamaan ninggalin jejak kebaikan, ” lanjut Chia Harjianto.

NusantaRun tahun ini sendiri sudah masuk ke penyelenggaraan keenamnya. Tahun ini rute lari yang diambil adalah Wonosobo-Gunung Kidul. Ketika memulai gerakan ini di tahun 2013, rute yang dipilih adalah Jakarta-Bogor. 

Adapun untuk rute-rute selanjutnya dari NusantaRun kedua sampai kelima adalah Bogor-Bandung, Bandung-Cirebon, Cirebon-Purwokerto, hingga Purwokerto-Dieng.

Ada beberapa pertimbangan bagi daerah yang dijadikan tuan rumah NusantaRun. Pertama, jarak. Panitia dari NusantaRun membatasi jarak tempuh lari maksimal mencapai 100 mil atau 160 km. Pertimbangan kedua adalah faktor pariwisata.

“Salah satu pilar kita kan untuk mengeksplor Indonesia. Otomatis kita memilih tempat-tempat eksotis di Indonesia. Jadi para pelari selain bisa olahraga, juga langsung bisa melakukan pariwisata di tempat tersebut," jelas Harry.

Pelari yang mengikuti NusantaRun menurut para panitia selama ini tidak pernah berasal dari para atlet lari profesional. Mayoritas yang ikut adalah para pelari di komunitas-komunnitas lari di kantor. Hal tersebut membuka networking yang terjalin di antara para peserta lari.

Hal yang paling menarik dari NusantaRun adalah kegiatan donasi yang bisa dilakukan bagi peserta lari selama mengikuti ajang ini. Tahun ini, minimal donasi yang dibebankan kepada peserta adalah sebesar 5 juta rupiah.

“DuluDada beberapa peserta yang kreatif dalam mencari penggalangan dana. Ada yang door to door ke rumah warga sekitar. Ada yang buat kue kemudian dijual di sana, lalu ada yang jualan gelang," terang Chia kepada KBR.

Mengenai pelaporan dan pertanggungjawaban pemakaian dana donasi NusantaRun, akses tersebut bisa dilihat di KitaBisa.com yang tahun ini menjalin kerjasama dengan pihak NusantaRun sebagai penyalur dana donasi kepada yayasan yang menjadi target donasi. Kelak, para pemberi donasi akan diberikan page khusus di Kitabisa.com untuk melihat transparansi dana yang telah digunakan.

Donasi dari NusantaRun sampai saat ini difokuskan pada sektor pendidikan. Tahun ini mereka akan memberikan donasi kepada teman-teman disabilitas di wilayah Gunung Kidul. 

Dua tahun penyelenggaraan terakhir, donasi yang terkumpul juga disalurkan untuk perbaikan sekolah di Purwokerto, dan tahun kemarin ketika donasi yang terkumpul sebesar 2,2 milyar, diberikan untuk pelatihan guru-guru di daerah Dieng.

“Jadi tahun ini kita akan memberikan beasiswa pendidikan kepada teman-teman difabel di wilayah Gunung Kidul. Donasi yang dilakukan oleh NusantaRun juga bersifat continuity. Itu kenapa kita masih fokusnya ke sektor pendidikan. Jadi hasil donasi kita di tahun lalu, bahkan dua tahun lalu juga masih bisa berdampak sampai sekarang," jelas Harry.

Pendaftaran bagi peserla lari di NusantaRun tahun ini akan berakhir di tanggal 21 September. Untuk yang tertarik mengikuti kegiatan NusantaRun ini bisa lansung mengunjungi situs resmi mereka, yakni www.Nusantarun.com, atau kunjungi media sosial Instagram mereka di @Nusanta.Run

Editor: Agus Luqman 

 

 

  • NusantaRun
  • Sosial

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!