BERITA

Terburuk Kedua Versi Waze, Bima Bakal Rombak DLLAJ Bogor

Terburuk Kedua Versi Waze, Bima Bakal Rombak DLLAJ Bogor



KBR, Bogor- Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebut bakal mengevaluasi besar-besaran jajarannya di tubuh Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ) Kota Bogor, pasca mendapatkan gelar kota terburuk bagi pengendara, menurut aplikasi Waze. Waze merupakan salah satu aplikasi smartphone di dunia yang menyediakan berbagai informasi tentang lalu lintas, seperti kemacetan, penunjuk arah dan informasi soal keberadaan fasilitas publik lainnya.

Bima menyatakan akan ada penyegaran dan akan ada penambahan anggota, untuk bisa ditempatkan di lapangan, sehingga kondisi lalu lintas yang padat karena angkot bisa teratasi.


"Minggu ini akan saya lakukan evaluasi semua, terutama di struktural Dishub. Saya lihat ada yang kerja keras, ada yang kurang maksimal. Dishub ini perlu disegarkan segera," katanya saat ditemui di Kantor DLLAJ Kota Bogor, Senin (19/09/2016).


Bima menjelaskan, di Kota Bogor pertumbuhan kendaraaan mencapai 13 persen, sementara pertumbuhan infrastruktur jalan tidak sampai 1 persen. Setiap minggu kendaraan roda dua bertambah 800 dan roda empat bertambah sekitar 200. Ditambah setiap akhir pekan tidak kurang dari 300-400 ribu orang masuk ke Kota Bogor.


"Transportasi makanya kita akan lakukan beberapa skema. Penataan angkot, konversi dari 3 angkot jadi 1 bus trans pakuan akan kita geber. Makanya insfrastruktur nanti akan kita genjot," jelasnya.


Akhir pekan lalu Waze merilis hasil surveinya soal sejumlah kota yang berbahaya untuk para pengemudi. Cebu di Filipina menempati posisi teratas disusul Bogor dan San Salvador di El Salvador di posisi ketiga. Indeks kepuasan pengendara di angka tertinggi yakni 10. Sementara Bogor mendapat indeks kepuasan 2,1. Survei itu dilakukan 185 kota di dunia.

Editor: Dimas Rizky

  • Macet bogor
  • Bogor kota terburuk untuk pengemudi
  • survei Waze

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!