BERITA

Peras Tersangka Narkoba, Petinggi Polda Bali Dicopot

Peras Tersangka Narkoba, Petinggi Polda Bali Dicopot



KBR, Bali - Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Bali Sugeng Haryanto mencopot Direktur Narkoba Polda Bali Franky Haryanto. Franky terbukti melakukan pemerasan terhadap para tersangka narkoba.

Kapolda Bali Sugeng Priyanto mengatakan pemecatan itu merujuk pada hasil pemeriksaan yang dilakukan Biro Pengamanan Internal (Paminal) Divisi Propam Mabes Polri. Hasil pemeriksaan tersebut menunjukkan Franky terbukti melakukan pelanggaran.


"Akan diberikan sanksi sesuai dengan aturan organisasi Polri. Karena proses masih berlangsung penyelidikan, masih dilakukan oleh Propam, silahkan saja diperiksa", kata Sugeng.


Baca: Kesimpulan Mabes Polri, Dirnarkoba Bali Bersalah Peras Bandar Narkoba

Jabatan Direktur Narkoba Polda Bali sementara dipegang Kepala Bidang Hukum (Kabidkum) Polda Bali, I Gusti Kade Budhi Harryarsana, sebagai pelaksana harian.


Sugeng mengatakan telah membuat surat perintah pemberhentian sementara untuk Franky Haryanto. Pemberhentian Franky agar yang bersangkutan fokus pada persoalan yang dihadapinya.


Saat ini Franky masih diperiksa tim internal Mabes Polri. Kapolri Tito Karnavian sebelumnya mengapresiasi penangkapan dari Biro Pengamanan Internal (Paminal) Polri terhadap Franky Haryanto.


"Saya apresiasi kepada Paminal dan Propam karena mereka berarti sudah menjalankan perintah saya. Perintah saya dalam beberapa rapat terakhir lebih kurang minggu lalu pada saat gelar operasional, kebijakan saya adalah perang terhadap narkoba," kata Tito di Rumah Sakit Polri, Selasa (20/09/16).


Baca:
    <li><b> <a href="http://kbr.id/09-2016/peras_pemakai_narkoba__tito_dukung_penangkapan_dirnarkoba_polda_bali/85188.html">Tito Dukung Penangkapan Dirnarkoba Polda Bali</a>  </b></li>
    
    <li>
    

    Bali Jadi Pasar Narkoba


Editor: Agus Luqman

 

  • narkoba
  • Bali
  • Polda Bali
  • tersangka narkoba
  • kasus narkoba

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!