BERITA
Angka Kecelakaan Pelajar di Banyuwangi Tinggi, Polisi Gelar Razia
""Pagi hari berangkat maupun pulangnya dari sekolah menuju ke rumah ini sering terjadi kecelakaan, baik luka ringan, luka berat, bahkan ada yang meninggal dunia.""
KBR, Banyuwangi- Satuan Polisi Lalu Lintas Kepolisian Banyuwangi Jawa Timur, mencatat angka Kecelakaan lalu lintas di wilayahnya selama satu semester ini meningkat. Menurut Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Banyuwangi, Risadrian Yuda Nugraha, semester pertama 2017 ini ada 30 kasus kejadian dengan korban meninggal 16 orang dan luka berat 2 orang. Sedangkan semester sebelumnya angka laka lantas 25 kasus dengan meninggal 10 orang dan luka berat 2 orang.
Kata Yuda, dari jumlah tersebut 30 persen didominasi anak usia pelajar SD hingga SMP. Kata dia, rata- rata korban meninggal akibat kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pelajar per bulanya mencapai 2 orang selama satu smester ini.
“Polres Banyuwangi mengambil langkah terhadap seringnya kasus-kasus kecelakaan yang melibatkan pelajar. Pagi hari berangkat maupun pulangnya dari sekolah menuju ke rumah ini sering terjadi kecelakaan, baik luka ringan, luka berat, bahkan ada yang meninggal dunia. Kita mobile, kita hunting adek-adek kita anak –anak SMP yang masih menggunakan sepeda motor sendiri padahal SMP belum punya SIM kita hentikan,” kata Risadrian Yuda Nugrah, Rabu (2/8/2017) di Mapolres Banyuwangi.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Banyuwangi, Risadrian Yuda Nugraha menegaskan anak di bawah umur seharusnya tidak boleh menggunakan sepeda motor sendiri, karena risikonya cukup tinggi.
Untuk menekan angka kecelakaan terutama di kalangan pelajar sekolah, Satuan Polisi Lalu Lintas Banyuwangi merazia kendaraan bermotor yang dikendarai pelajar. Diharapkan langkah ini bisa meminimalisir peristiwa laka lantas yang melibatkan pelajar di Banyuwangi.
Editor: Rony Sitanggang
- Kasatlantas Banyuwangi Risadrian Yuda Nugraha
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!