BERITA

Dituding Berbuat Mesum dan Jarang Masuk, Kepala Desa di Cirebon Didesak Mundur

"Warga Desa Mundu Mesigit, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon mendesak sang kepala desa RD (40 tahun), mundur dari jabatannya."

Frans Mokalu

Dituding Berbuat Mesum dan Jarang Masuk, Kepala Desa di Cirebon Didesak Mundur
Aksi warga Mundu Kabupaten Cirebon menggeruduk kantor desa. Foto: Frans Mokalu/KBR

KBR, Cirebon - Warga Desa Mundu Mesigit, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon mendesak sang kepala desa RD (40 tahun), mundur dari jabatannya. Pasalnya RD disangka tak transparan mengelola keuangan desa. Terutama terkait proyek-proyek pembangunan di wilayah tersebut.

“Dia tidak transparan dalam masalah dana pembangunan dan proyek-proyek desa," pungkas salah satu perwakilan warga, Karno.


Warga juga geram lantaran sang kepala desa ini jarang masuk kantor untuk memberikan pelayanan kepada warga. "Jarang masuk kantor. Pelayanan warga tidak diperhatikan, mungkin dia sibuk sama perempuan," ujarnya.


Selain itu, RD juga dituding berbuat mesum mesum dengan salah satu warga yang masih teman istrinya. Karenanya, pada Selasa (15/8/2016) lalu, warga sempat menggeruduk kantor desa.


“Ini sudah keterlaluan, tadinya warga membiarkan saja. Tapi ini sudah berani dengan warganya sendiri,” katanya. Lanjut Karno, ia mengetahui hal itu dari suami si perempuan yang merupakan temannya.


Aksi menggeruduk kantor desa itu sempat memanas saat warga berusaha menyisir kantor desa dan menyegel ruangannya. Namun, aparat polisi langsung menghalau warga.


Lantaran tak menemukan kepala desa RD, warga kemudian membubarkan diri secara tertib. Namun mereka berjanji bakal melakukan aksi yang lebih besar lagi jika kepala desa tersebut tak segera dicopot.




Editor: Quinawaty 

  • kepala desa mesum
  • Desa Mundu Mesigit
  • RD

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!