HEADLINE

11 Fotografer Dunia Ikut Lomba Foto Bawah Laut di Flores Timur

11 Fotografer Dunia Ikut Lomba Foto Bawah Laut di Flores Timur



KBR, Kupang - Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Disparektif) Nusa Tenggara Timur menggelar lomba foto bawah laut internasional di Flores Timur. Kepala Dinas  Parektif NTT, Marius Ardu Jelamu mengatakan, lomba ini akan diikuti 11 peserta dari berbagai negara. Kata dia, lomba foto bawah laut ini merupakan kelanjutan dari lomba foto serupa di Alor, Lembata, dan Maumere.

"Lomba foto bawah laut internasional yang dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Nusa Tenggara Timur di Larantuka. Dan fotografi internasional ini diikuti oleh 11 peserta dari berbagai negara setelah mengikuti seleksi yang sangat ketat oleh juri," kata Marius Ardu Jelamu di Kupang, Kamis (25/8/2016). 


"Fotografi bawah laut internasional ini merupakan kelanjutan dari lomba fotografi bawa laut internasional yang sudah dilakukan  juga di Alor, lalu kemudian tahun lalu di Lembata dan tahun ini di Flores Timur, dan juga beberapa saat lalu juga dilakukan di Sikka Maumere," sambungnya.


Kepala Dinas Parektif NTT, Marius Ardu Jelamu menambahkan, lomba foto bawah laut di perarian Flores Timur dilaksanakan di beberapa tempat, mulai dari Tanjung Bunga, di perairan di sekitar kota Larantuka, dan selat Meko diantara Pulau Adonara, Solor dan Lembata. 


Dia mengatakan, di NTT taman laut tidak hanya ada di Riung, Alor dan Lembata, tetapi juga di perairan Flores Timur dan kabupaten lainnya di NTT.


Menurutnya, lomba foto bawah laut ini mau menunjukkan kepada dunia bahwa destinasi wisata di NTT tidak hanya di darat, tetapi juga di bawah laut. Selain lomba foto bawah laut, juga digelar festival seni budaya di Witihama Adonara Flores Timur.





Editor: Quinawaty

 

  • lomba foto bawah laut
  • Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
  • Flores Timur
  • larantuka
  • maumere

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!