BERITA

Jelang Mudik, Jalur Pantura Rembang Minim Lampu Penerangan Jalan

Jelang Mudik, Jalur Pantura Rembang Minim Lampu Penerangan Jalan


KBR, Rembang – Menjelang musim mudik lebaran 2017, pemerintah Kabupaten Rembang berupaya meningkatkan akses kenyamanan berkendara terutama di malam hari.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Rembang Suyono mengakui saat jalur Pantura di Rembang masih minim Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU). Minimnya LPJU menyebabkan sebagian besar jalur Pantura gelap di malam hari.


Dishub Rembang, kata Suyono, pada tahun ini baru bisa menambah LPJU di 40 titik. Jumlah lampu penerangan jalan itu akan disebar dari wilayah Kecamatan Kaliori sampai Kecamatan Sarang yang merupakan perbatasan Provinsi Jawa Tegah dan Jawa Timur.


Suyono menambahkan penambahan lampu penerangan jalan juga akan lakukan di ruas jalur Rembang-Blora dengan jumlah sekitar 40 buah. Ruas jalan yang dulu merupakan jalan provinsi itu kini sudah beralih status menjadi jalan nasional.


Suyono berharap penambahan LPJU secara bertahap itu bisa membantu meningkatkan kelancaran lalu lintas selama musim arus mudik lebaran tahun ini.


"Khusus Pantura, lampu disebar dari Kaliori, Lasem sampai Sarang. Terutama daerah yang kami anggap rawan, baik kecelakaan maupun kriminalitas, akan dipasangi lampu," kata Suyono kepada KBR, Senin (5/6/2017).


Suyono menambahkan Dinas Perhubungan juga berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga terkait perbaikan rambu-rambu jalan yang sudah tidak layak lagi.


"Pada beberapa hari ke depan, tim dari Dinas Perhubungan akan menggelar patroli pantauan rutin ke ruas jalan Pantura maupun jalur alternatif. Titik-titik kerawanan mana saja yang perlu ditangani, akan segera diatasi," kata Suyono.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • mudik lebaran
  • Mudik 2017
  • Lebaran 2017
  • jalur mudik
  • angkutan mudik 2017
  • angkutan mudik

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!