BERITA

Longsor Susulan di Luwu Timur Sulsel, Jalan Trans Sulawesi Terputus

Longsor Susulan di Luwu Timur Sulsel, Jalan Trans Sulawesi Terputus


KBR, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Luwu Timur Sulawesi Selatan menetapkan masa tanggap darurat bencana longsor selama tujuh hari. Tanggap darurat dimulai 12 hingga 18 Mei 2017.

Kepala Sub Direktorat Tanggap Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Andi Eviani mengatakan longsor terjadi di Dusun Harapan, Maliwowo Kecamatan Angkona Kabupaten Luwu Timur Provinsi Sulawesi Selatan.


Sebanyak tujuh orang meninggal tertimbun longsor, termasuk seorang balita berusia dua minggu. Selain itu, longsor juga menyebabkan 11 orang luka.


Longsor terjadi pada Jumat (12/5/2017) pagi yang disertai banjir bandang. Setelah itu terjadi longsor susulan pada Minggu, 14 Mei 2017 dinihari sekitar pukul 02.00 waktu setempat.


Bencana longsor, kata Andi, juga menyebabkan akses lalu lintas dan mobilitas masyarakat terputus. Andi mengatakan saat ini fokus utama pemerintah daerah dan BPBD adalah membuka akses jalan jalan trans Sulawesi poros Malili, agar warga dan kegiatan dari dan keluar dusun bisa beraktifitas kembali seperti sedia kala.


"Sekarang tim penanggulangan, termasuk TNI, Polri, tim Pemadam Kebakaran dan relawan menggunakan alat berat excavator untuk membersihkan jalan guna membuka akses lalu lintas," kata Andi Eviani kepada KBR, Minggu (14/5/2017).


Informasi dari BNPB menyebutkan longsor yang terjadi di Dusun Harapan, Desa Maliwowo, Kecamatan Angkona itu berdampak pada 14 keluarga. Kini para korban mengungsi secara mandiri ke rumah keluarga lain.


Pada Jumat (12/5/2017) lalu, longsor dan banjir bandang menerjang Desa Maliwowo, Kecamatan Angkona, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan. Sekitar 14 rumah hancur tertimbun tanah longsor.

red


Editor: Agus Luqman 

  • longsor
  • Luwu Timur
  • Sulawesi Selatan
  • bencana alam
  • tanggap darurat
  • BNPB

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!