BERITA

Cilacap Kembali Dilanda Banjir dan Longsor

Cilacap Kembali Dilanda Banjir dan Longsor


KBR, Cilacap – Banjir merendam dua desa di Kecamatan Sidareja, Cilacap, Jawa Tengah akibat hujan dua hari belakangan. Kedua desa yakni Desa Sidareja dan Gunungreja. Hujan lebat yang rutin datang menyebabkan debit air meningkat. Sehingga kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) eks-distrik Sidareja, Agus Sudaryanto mengakibatkan Sungai Cibeureum dan Sungai Cikalong meluap.

"Seperti biasa (yang terendam) adalah sebelah utara Pasar karna (Kauman Desa Gunungreja) dan belakang rumah sakit (Cibenon Desa Sidareja). Kalau ketinggian air sih, di jalan tadi malam sekitar 40 centimeter. Kalau di Pekarangan itu sekitar 70 centimeter," papar Agus kepada KBR di Cilacap, Minggu (30/4/2017).


Air mulai menggenang sejak Sabtu (29/4/2017) dinihari. Hingga Minggu siang, Agus mengaku belum menerima laporan final mengenai bangunan rumah yang terendam. Selain merendam permukiman, banjir juga sempat menyebabkan sejumlah ruas jalan kampung terendam.


"Kalau jalan di Cimaung, kami sudah langsung berkoordinasi dengan Bina Marga Provinsi, kemudian akan segera ditangani. Diperlukan penanganan serius, karena tebing di sebelah selatan cukup curam."

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/03-2017/bpbd_cilacap__siapkan_huntara_bagi_pengungsi_korban_longsor__/89162.html">PBD Cilacap Siapkan Huntara bagi Korban Longsor</a></b>  </li>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/03-2017/cuaca_buruk__nelayan_tuna_cilacap_2_tahun_paceklik/89222.html">Dampak Cuaca Buruk bagi Nelayan di Cilacap</a></b> </li></ul>
    

    Agus pun menambahkan, hujan deras juga memicu longsor di ruas jalan provinsi jalur penghubung Pangandaran-Purwokerto di hutan Cimaung, Desa Cinangsi, Kecamatan Gandungmangu. Longsor terjadi di separuh badan jalan dengan panjang 10 meter dan kedalaman 15 meter. Selain itu, muncul retakan.

    Akibatnya, lanjut Agus, arus kendaraan besar bermuatan berat terpaksa dialihkan. Antara lain ke Jalur Kawunganten-Wangon atau Cukangleuleus-Majenang. Ini lantaran beban berat pada badan jalan yang dikhawatirkan akan memicu longsor susulan. Sebab, masih ada retakan 50 meter memanjang di sisi bawah jalan yang longsor.


    Kepala UPT BPBD Eks-Distrik Sidareja Agus Sudaryanto mengklaim BPBD Cilacap sudah berkoordinasi dengan bina marga untuk menangani jalan yang terdampak longsor. Kata dia, berdasar survei, perlu penanganan menyeluruh dengan memasang tiang pancang dan cor beton. Pasalnya, jika hanya diuruk dengan penanganan sementara, dipastikan material urukan akan kembali terbawa longsor.




    Editor: Nurika Manan

  • BPBD Cilacap
  • Banjir dan Longsor
  • longsor
  • cilacap

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!