BERITA

Pendaki yang Hilang di Gunung Lokon Ditemukan Tewas

Pendaki yang Hilang di Gunung Lokon Ditemukan Tewas


KBR, Manado - David Lambanaung (17), pendaki yang hilang di Gunung Lokon, Kota Tomohon, Sulawesi Utara ditemukan tewas lantaran gas beracun. Warga Kelurahan Banjer itu sebelumnya dinyatakan hilang sejak Sabtu (25/3/2017) sore lalu.

Kepala Seksi Operasi Basarnas Manado, Jeffry Mewoh mengungkapkan, tim gabungan menemukan David pada Minggu (26/3/2017) siang dan, berhasil dievakuasi sorenya.


"Tadi setelah dilaksanakan pencarian dan walaupun kesulitan, korban telah terlihat siang tadi di lubang kawah dan proses evakuasi pun nanti pada jam 17.00 WITA atau jam 5 sore," jelas Jeffry di Manado, Minggu (26/3/2017).

"Baru bisa di angkat oleh tim yang dengan memakai tabung oksigen dan langsung di bawah ke rumah sakit kandow Malalayang Manado," imbuhnya.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/terkini/03-2017/seorang_pendaki_hilang_di_gunung_lokon/89412.html">Pendaki Nekat Masuk ke Kawah Meski Dilarang Rekannya</a></b> </li>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/07-2016/dikabarkan_hilang__dua_pendaki_gunung_slamet_ditemukan_selamat/83203.html">Dikabarkan Hilang, Pendaki Gunung Slamet Ditemukan Selamat</a></b> </li></ul>
    

    Jeffry pun menambahkan, pencarian tersebut melibatkan petugas gabungan. Di antaranya anggota Basarnas Manado, personil TNI dan polisi.

    Sebelumnya, lima rekan sesama pendaki telah terlebih dulu mencari korban, namun tak kunjung membuahkan hasil. Kejadian itu kemudian dilaporkan ke Kantor SAR Manado.

    Kronologi kejadian berdasarkan kesaksian rekan korban menyebut, saat itu David nekat masuk ke lubang kawah seorang diri. Kendati telah dilarang oleh rekan sesama pendaki. Sebab pasalnya, kawah vulkanik itu berbahaya lantaran sewaktu-waktu mengeluarkan gas beracun. 



    Editor: Nurika Manan

  • Gunung Lokon
  • pendaki lokon
  • pendaki
  • pendaki gunung
  • Pendaki Tewas
  • Basarnas Manado

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!