BERITA

Nelayan Kecil di Perbatasan Nunukan Dapat Konverter Gas untuk Perahu

Nelayan Kecil di Perbatasan Nunukan Dapat Konverter Gas untuk Perahu


KBR, Nunukan – Sekitar seratus nelayan kecil di wilayah perbatasan Kecamatan Sebatik Kabupaten Nunukan Kalimantan Utara akan menerima masing-masing alat konverter gas untuk mesin tempel perahu mereka.

Konverter gas itu nanti digunakan untuk mengubah energi dari gas elpiji menjadi tenaga penggerak mesin perahu. Gas elpiji nanti menggantikan solar yang selama ini digunakan sebagai bahan bakar untuk menggerakkan perahu.


Program bantuan mesin konverter gas itu berasal dari Kementerian Energi Sumber Daya Mineral. Rencananya pembagian konverter gas untuk perahu akan dilakukan akhir Februari ini.


Anggota Komisi VII DPR Ari Yusnita mengatakan dari sekitar 500 konverter gas untuk se-Provinsi Kalimantan Utara, sekitar seratus unit konverter akan dibagikan kepada nelayan kecil yang hanya memiliki perahu dengan bobot di bawah 5 gross tonase (GT).


"(Syaratnya) ada nomor nelayannya, mesinnya di bawah 5 GT, ada KTP, NIK dan harus punya perahu sendiri," kata Ari yusnita di Nunukan, Selasa (21/2/2017).


Baca: KKP Klaim Uji Coba Konversi BBM ke Gas Untuk Nelayan Berhasil   

Ari Yusnita mengatakan dengan konverter gas itu maka nelayan kecil diharapkan bisa menekan ongkos pengeluaran BBM. Selain mampu menekan baiaya BBM, dengan menggunakan bahan bakar gas, maka perahu nelayan menjadi ramah lingkungan.


Kementerian ESDM juga membagikan 45 unit penerangan jalan umum (PJU) menggunakan tenaga surya di wilayah perbatasan. Penggunaan PLTS di Kecamatan Sebatik merupakan salah satu solusi terhadap krisis listrik yang saat ini masih dialami warga Sebatik.


"PJU itu sekitar 45 ada yang di tempat umum ada yang di jalan. Kalau malam kan bisa digunakan masyarakat. Ini termasuk energi baru terbarukan," kata Ari Yusnita.


Editor: Agus Luqman 

  • LPG
  • elpiji
  • konverter gas elpiji
  • Nunukan
  • Kalimantan Utara
  • nelayan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!