BERITA

Longsor di Kendal, Belasan Anak Tak Bisa Sekolah

" "Anak-anak yang terdampak dari kejadian banjir di sini, saya hitung ada sekitar 150 anak, rata-rata anak SD dan TK," kata Sutadi kepada KBR, Senin (27/2/2017)."

Longsor di Kendal, Belasan Anak Tak Bisa Sekolah
Lumpur sisa banjir bandang di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. (Foto: */Sutopo BNPB)


KBR, Semarang - Banjir bandang disertai longsor berdampak langsung pada belasan siswa di Desa Purwosari, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Banjir dan longsor menyebabkan 11 rumah hancur dan sejumlah rumah hilang terseret banjir.


Berdasarkan data yang dihimpun Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, rata-rata siswa terdampak langsung bencana seperti kehilangan pakaian seragam, sepatu, serta perlengkapan sekolah lain.


Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal, Sutadi mengatakan saat ini pemerintah daerah sedang mencatat jumlah siswa yang terdampak bencana.


"Anak-anak yang terdampak dari kejadian banjir di sini, saya hitung ada sekitar 15 anak, rata-rata anak SD dan TK," kata Sutadi kepada KBR, Senin (27/2/2017).


Sutadi mengatakan Dinas Pendidikan Kabupaten Kendal akan segera memberikan bantuan bagi para siswa terdampak. Namun saat ini yang utama adalah memulihkan kondisi mental anak-anak yang terkejut dengan bencana itu. Sutadi mengatakan beberapa siswa saat ini masih dalam kondisi trauma dengan kejadian kemarin.


Hari ini, Senin (27/2/2017), pemerintah daerah setempat mulai melakukan pembersihan area longsor.


"Sementara ini, kita mengamankan warga yang kemarin terkena dampak. Warga (dari 18 rumah yang rusak) sudah dievakuasi. Warga dibantu relawan maupun dari instansi BPBD melakukan evakuasi pembersihan tempat-tempat yang dianggap menghambat," kata Camat Sukorejo, Ahmad kepada KBR.


Selain pembersihan, Dinas Kesehatan juga mulai mengirim obat-obatan ke lokasi pengungsian banjir. Di lokasi bencana, banyak warga mengalami memar dan luka-luka karena tertimpa material longsor yang terbawa air bah.


"Kami kirim obat pengurang rasa sakit, salep, multivitamin, obat diare dan lain-lain," kata Diana, pengelola obat di Puskesmas Kecamatan Sukorejo I kepada KBR, Senin (27/2/2017).


Selain obat-obatan, Puskemas juga telah menyiapkan berbagai makanan pengganti ASI serta biskuit untuk balita.


Hingga saat ini, warga beluk berani meninggalkan lokasi pengungsian. Mereka khawatir akan terjadinya longsor susulan.


Banjir Minggu sore

Hujan deras pada akhir pekan lalu mengguyur sejumlah wilayah di Jawa Tengah, hingga menyebabkan banjir dan longsor. Diantaranya banjir bandang yang menerjang permukiman dan lahan pertanian di Desa Purwosari, Sukorejo, Kendal, pada Minggu (26/2/2017) sekitar pukul 16.00 WIB.


Data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyebutkan banjir menyebabkan dua orang terseret banjir bandang. Banjir juga menyebabkan 11 rumah hancur, dimana delapan rumah rata tanah dan tiga rumah hilang terseret banjir. Saat ini sekitar 300 orang mengungsi di sejumlah tempat, terutama di masjid-masjid sekitar lokasi.


BPBD Provinsi Jawa Tengah telah memerintahkan BPBD Batang, BPBD Kota Semarang dan BPBD Demak mengirimkan bantuan personil dan logistik membantu BPBD Kendal.


Banjir dan longsor juga terjadi di Kabupaten Wonosobo yang menyebabkan akses jalan Wonosobo-Dieng terendam banjir. Hingga Minggu (26/2/2017) malam pukul 20.00 Wib, jalan Wonosobo-Dieng sudah terbuka satu jalur.


BNPB meminta masyarakat meningkatkan kewaspadaan karena potensi curah hujan dengan intesitas tinggi masih berpeluang terjadi hingga awal Maret. Hujan yang deras telah memicu longsor, banjir, dan pohon tumbang.


Editor: Agus Luqman 

  • Kendal
  • Wonosobo
  • Dieng
  • Jawa Tengah
  • bencana alam
  • banjir
  • longsor
  • BNPB
  • BPBD

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!