BERITA

Terisolir, Ratusan Hak Pilih Warga di Aceh Utara Terancam Tak Bisa Digunakan

""Di Langkahan harus menggunakan sampan ke sana untuk distribusi. Karena tidak mungkin mengorganisir pemilih untuk menyeberang sungai.""

Erwin Jalaludin

Terisolir, Ratusan Hak Pilih Warga di Aceh Utara Terancam  Tak Bisa Digunakan
Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara, sedang memasok logistik Pilkada untuk 27 kecamatan. Pendistribusian mendapat pengawalan aparat kepolisian. (Foto: KBR/Erwin J.)


KBR, Lhokseumawe– Ratusan warga pedalaman Desa Leubok Pusaka, Kecamatan Langkahan dan Alue Anoe, Kecamatan Sawang, Kabupaten Aceh Utara, terancam hak pilihnya akibat terisolir. Kedua desa itu dinyatakan rawan disebabkan tidak adanya jalur transportasi darat.

Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Utara, Jufri Sulaiman mengatakan, sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di daerah itu dinyatakan terisolir, karena harus menyeberang sungai. Sehingga, pendistribusian logistik kepada pemilih di dua desa tersebut menjadi terkendala.


”Ada suatu daerah di Langkahan harus menggunakan sampan ke sana untuk distribusi. Kita harus distribusi ke sana dan dibentuk TPS di sana, karena tidak mungkin mengorganisir pemilih untuk menyeberang sungai untuk ke TPS di luar dusun mereka (warga terisolir-red). Dan, tentu Kita sesuai perintah Undang-undang harus mendekatkan TPS itu dengan pemilih. Oleh karenanya Kita akan hadirkan TPS, agar masyarakat di sana bisa dengan mudah memilih,” kata Jufri menjawab KBR, Selasa (31/1).   


Berdasarkan data secara keseluruhan jumlah TPS di Aceh Utara berjumlah 1.051 unit yang tersebar di 27 kecamatan. Dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 420.480 orang.


”Kita sekarang sedang distribusi logistik ke Kecamatan, selanjutnya dari sana langsung ke desa-desa sampai di TPS. Adapun yang disuplai itu dia ntaranya, berupa kertas suara, tinta, pita, dan beragam formulir lainnya,” tambahnya. 

Editor: Rony Sitanggang

  • #Pilkada2017
  • #pilkada101

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!