BERITA

Guru Ikut Aksi 4 November, Orang Tua Murid Protes

""Hak belajar anakku dikurangi,""

Rony Sitanggang

Guru Ikut Aksi 4 November, Orang Tua Murid Protes

KBR, Jakarta- Orang tua murid Sekolah Dasar Islam di Jakarta Timur mengeluhkan pengurangan jam belajar mengajar lantaran guru hendak ikut demo 4 November.

Lukman, salah satu orang tua murid SDIT Buahati Islamic School di Condet, Kecamatan Kramat Jati menilai tindakan sekolah telah mengurangi hak anak untuk menerima pelajaran. Kata dia, tindakan sekolah itu juga mendapat kecaman dari orang tua murid lainnya.

"Hak belajar anakku dikurangi," keluh Lukman kepada KBR, Kamis (03/11).

"Ini bukan soal Pilkada 2017. Tapi ini soal profesionalitas guru. Kalau mau aksi, jangan sampai mengorbankan hak anak dong!" tambahnya kesal.

Lebih lanjut Lukman menyarankan guru yang mau ikut demo, seharusnya dilakukan di luar jam pelajaran siswa.

"Ini kan siswa kena 'getahnya' juga. Karena jam pelajaran yang terpotong, dipadatkan di hari berikutnya atau di mata pelajaran selanjutnya," ujarnya lagi.

Dalam salinan surat pemberitahuan yang diterima redaksi dan ditandatangani Kepala Sekolah Muaz, tidak disebutkan alasan pemulangan murid lebih cepat. Surat hanya memberitahukan dasar pemulangan adalah lantaran aksi "Bela Islam" yang akan berlangsung Jumat, 4 November besok.

Kata Lukman, informasi guru akan demo itu diperolehnya dari salah seorang wali kelas. Itu sebab murid akan dipulangkan pada pukul 10 pagi. Biasanya di sekolah tersebut murid pulang pada pukul 15:00 WIB.

"Saya terima foto pemberitahuan siswa pulang cepat lewat WA. Langsung saya telepon Wali kelas, menanyakan alasan pulang cepat. Pak Wali menjawab, 'untuk menghindari macet'. Lah, tapi kan daerah Condet jauh dari tempat demo, saya bilang. Ternyata Wali kelas bilang, sebagian guru juga akan ikut demo," kata Lukman.


Editor: Dimas Rizky

  • Aksi 4 November
  • Lukman orang tua murid
  • #intoleransi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!