BERITA

Aksi 4 November, Peringatan Australia pada Warganya: Waspada Tingkat Tinggi

Aksi 4 November, Peringatan Australia pada Warganya: Waspada Tingkat Tinggi

KBR - Pemerintah Australia memperingatkan warganya untuk menjauh dari lokasi aksi demonstrasi di Jakarta pada Jumat 4 November 2016.

Aksi demonstrasi ormas Islam di Jakarta hari ini dipusatkan di Masjid Istiqlal, Silang Monas dan Istana Negara. Aksi itu untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta ditangkap atas tuduhan penistaan agama.


Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia memperingatkan warganya agar menjauhi tempat-tempat demonstrasi dan disarankan mobilitas warga menggunakan jalan memutar.


Dalam situs resminya, Kementerian Luar Negeri Australia mengeluarkan peringatan di level 'high degree of caution' (kewaspadaan tingkat tinggi), terkait aksi 4 November.


"Laporan mengindikasi bahwa kelompok ekstremis kemungkinan menggunakan aksi 4 November untuk melakukan kekerasan. Kami sangat menyarankan Anda untuk menghindari semua (lokasi) demo, dan berhati-hati ketika bepergian di Jakarta. Tetaplah dalam kondisi waspada tinggi dan selalu jaga keamanan," begitu pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Australia di situs resminya .


Baca: Imam Besar Masjid Istiqlal Nyatakan Ucapan Ahok Bukan Penistaan  

Saran kewaspadaan tingkat tinggi tidak hanya untuk warga Australia yang ada di Jakarta, tapi juga di daerah lain, termasuk Bali. Aksi menolak Ahok juga digelar di sejumlah daerah lain.


Pengamat terorisme Sydney Jones menyebutkan aksi 4 November bisa dimanfaatkan oleh para simpatisan atau pendukung kelompok teroris ISIS untuk melakukan aksi. Sydney mengatakan ada perbincangan di grup kelompok radikal untuk menggunakan kesempatan di hari Jumat untuk menyerang aparat kepolisian.


Baca juga:


(Reuters/ABC) 

  • Aksi 4 November
  • Australia
  • ISIS
  • ekstremis
  • kaum fundamentalis
  • Jakarta
  • FPI
  • Ahok
  • Basuki Tjahaja Purnama

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!