BERITA

Pengamat: Amnesti Pajak Tak Bisa Instan

"Hingga pagi tadi uang tebusan dari pengampunan pajak yang masuk kas negara baru mencapai 2,9 persen dari target Rp168 triliun."

Agus Lukman

Pengamat: Amnesti Pajak Tak Bisa Instan


KBR, Jakarta- Memasuki bulan terakhir periode pertama kebijakan pengampunan pajak hasil yang dicapai pemerintah masih belum menggembirakan. Pengamat perpajakan dari Tax Center, Darussalam mengatakan progres pengampunan pajak lambat disebabkan banyak wajib pajak yang masih menunggu kepastian peraturan dari pemerintah.

Di samping itu banyak wajib pajak yang masih membutuhkan waktu untuk mengetahui lebih jauh mengenai pengampunan pajak. Darussalam memperkirakan hasil amnesti pajak baru akan terlihat di akhir tahun atau di akhir Maret tahun depan.

"Jangan terjebak bahwa ini akan mencapai puncak pada periode pertama karena tarifnya lebih rendah yaitu sampai 31 September. Menurut saya ini akan bergulir sampai akhir tahun, bahkan sampai periode terakhir pada 31 Maret 2017. Yang jelas, UU Pengampunan Pajak telah memberikan intangible asset. Wajib pajak yang tidak peduli, sekarang pada ingin belajar tentang pajak itu apa," kata Darussalam kepada KBR, Selasa (6/9/2016).

Hingga pagi tadi uang tebusan dari pengampunan pajak yang masuk kas negara baru mencapai 2,9 persen dari target Rp168 triliun. Kebijakan amnesti pajak diberlakukan mulai 1 Juli hingga 31 Maret 2017.

Pengamat perpajakan dari Tax Center, Darussalam mengatakan kebijakan amnesti pajak merupakan kebijakan jangka panjang. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran wajib pajak.

"Untuk mau belajar dan peduli tentang pajak itu jauh lebih penting. Jadi sekarang itu tinggal dikelola saja, bagaimana kesadaran yang mulai tumbuh itu terus tumbuh dan teraktualisasi kontribusinya dalam penerimaan pajak," kata Darussalam.

"Kita itu senangnya yang serba instan. Ingin cepat. Amnesti pajak itu proses kok, proses penyadaran pajak. Mulai dari warung kopi sampai cafe, sampai di mall itu ibu-ibu bicara tentang amnesti pajak. Kok ini nggak dinilai? Kok hanya bicara angka-angka penerimaan. Itu yang saya ingin luruskan. Menurut saya tax amnesty sudah berhasil... menyadarkan orang. Inilah intangible asset. Tinggal dikelola," lanjut Darussalam.

Darussalam juga mengapresiasi para pengusaha besar yang membuka identitas dirinya ikut amnesti pajak, untuk memberi contoh bagi pengusaha-pengusaha besar lainnya. Begitu juga pemerintah yang memudahkan para wajib pajak untuk ikut pengampunan pajak, dengan tetap membuka kantor pajak pada hari Sabtu dan Minggu.

"Nggak mungkin kita mendapatkan hasil besar dengan cara-cara instan. Apalagi memvonis dengan cara instan. Ini periode belajar, proses mencari tahu," kata Darussalam.

  • amnesty pajak
  • tax amnesty

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!