BERITA

Jokowi Lantik Agus Gumiwang sebagai Menteri Sosial

Jokowi Lantik Agus Gumiwang sebagai Menteri Sosial

KBR, Jakarta - Presiden Joko Widodo melantik politikus Partai Golkar Agus Gumiwang Kartasasmita sebagai menteri sosial. Idrus Marham yang sebelumnya mengisi kursi Mensos mengundurkan diri setelah ditetapkan sebagai tersangka dugaan korupsi PLTU Riau-1 oleh KPK.

Usai pelantikan, Presien Jokowi berpesan agar Agus segera menyelesaikan pelbagai pekerjaan yang ditinggalkan Idrus. Terutama, soal penanganan dampak gempa di Nusa Tenggara Barat dan persiapan Program Keluarga Harapan 2019. Jokowi yakin, Agus mampu menuntaskan tugas-tugas tersebut.

"Baru siang tadi kami putuskan, Pak Agus Gumiwang menggantikan Pak Idrus. Karena kita di Kementerian Sosial ada hal yang sangat urgent, yaitu penanganan di Nusa Tenggara Barat. Tugas khususnya ya segera menyelesaikan masalah di NTB, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan PKH di 2019," kata Jokowi di Istana Negara, Jumat (24/8/2018).

Jokowi memerintahkan Agus untuk memastikan program pemulihan dampak bencana di Lombok bisa segera dirasakan korban. Presiden juga akan segera kembali mengunjungi Lombok untuk memastikan berbagai bantuan dari pemerintah sampai ke tangan korban.

Menanggapi pengunduran diri Idrus Marham, Presiden Jokowi menghargai sikap bawahannya. Jokowi menyebut, keputusan Idrus mundur itu sebagai sifat ksatria dalam menghadapi masalah hukum.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/headline/08-2018/alasan_idrus_mundur_dari_menteri_sosial/97049.html">Alasan Idrus Marham Mundur dari Menteri Sosial</a>&nbsp;</b><br>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/07-2018/idrus_marham_akan_beri_keterangan_tambahan_soal_suap_pltu_riau_1/96636.html">Idrus Marham Akan Beri Keterangan Tambahan Soal Korupsi PLTU Riau-1<span id="pastemarkerend">&nbsp;</span></a></b><br>
    

Kenapa Agus Gumiwang?

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan keprihatinannya atas kasus yang menimpa Idrus Marham. "Seluruh kader partai mendoakan yang terbaik untuk Idrus," kata dia.

Kendati begitu, ia mengatakan, pengurus partai langsung bergegas mencari kader yang layak untuk menggantikan tugas Idrus Marham sebagai Menteri Sosial. Menurut Airlangga, Agus Gumiwang lantas menjadi satu-satunya kader yang disodorkan partai.

Menurut Airlangga, penunjukkan Agus menggantikan Idrus, salah satunya mempertimbangkan soal kompetensi. Kata dia, Agus telah memiliki banyak pengalaman mengingat telah bertahun-tahun menjadi anggota DPR.

"Ya tentu itu salah satunya kader. Karena Pak Agus kan salah satu yang akan dicalonkan juga untuk jadi ketua DPR. Jadi memang sudah berkali-kali Pak Agus dipersiapkan. Termasuk pada saat jabatan publik yang lalu. Jadi  sudah masuk shortlist terus. Ini mungkin ya dalam tanda petik ada urut  kacangnyalah di partai," kata Airlangga, Jumat (24/8/2018).

Selain itu, Airlangga menambahkan, Agus merupakan kader partai yang akan bisa fokus menyelesaikan tugas menteri sosial karena tak lagi mencalonkan diri sebagai anggota legislatif pada Pemilu 2019.

Ia pun memastikan, kadernya itu mampu menuntaskan pekerjaan Idrus di Kementerian Sosial. Utamanya, soal pengentasan kemiskinan. Ia meyakinkan, Agus memiliki kualitas yang tak kalah dibanding Idrus.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/nasional/07-2018/korupsi_pltu_riau_1__pekan_ini_kpk_periksa_pejabat_bumn_dan_politikus/96596.html">Suap PLTU Riau-1, Pekan Ini KPK Maraton Periksa Saksi</a></b></li>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/07-2018/presiden_persilakan_kpk_bongkar_suap_di_proyek_listrik_35_ribu_mw/96579.html">Presiden Persilakan KPK Bongkar Suap di Proyek Listrik 35 Ribu MW</a>&nbsp;<span id="pastemarkerend">&nbsp;</span></b><br>
    


Kasus yang Menyeret Idrus

Terkait kasus dugaan korupsi yang menyeret nama Idrus Marham, Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Agus Rahardjo belum mau mengonfirmasi. Ia hanya mengatakan, akan ada pengumuman resmi soal penetapan tersangka baru dalam dugaan korupsi PLTU Riau-1.

"Kami akan rundingkan lagi, karena akan ada alasannya kenapa, pasal yang mana, jadi saya hanya mengklarifikasi. Nanti akan ada konferensi pers tersendiri mengenai penetapan status selanjutnya," tutur Agus saat dikonfirmasi usai pelantikan belasan pejabat KPK di Jakarta, Jumat (24/8/2018).

"Yang pasti saya tidak mau mendahului pengumuman resmi. Karena nanti ada yang mengumumkan mengenai statusnya Pak Idrus Marham," tambahnya.

Sementara juru bicara KPK, Febri Diansyah mengatakan penyidik telah memeriksa lebih dari 25 saksi terkait dugaan suap proyek PLTU Riau-1. Hanya saja ia belum mau membeberkan soal penetapan tersangka baru.

"Ada lebih dari 25 saksi diperiksa dan Pak Idrus sudah tiga kali dipanggil sebagai saksi. Apakah ada pengembangan, tergantung barang bukti yang ad. Yakni minimal dua barang bukti," jelas Febri di Kantor KPK, Jakarta, Jumat (24/8/2018).

Ia mengatakan KPK bakal meningkatkan status kasus ke tahap penyidikan jika syarat dan bukti terpenuhi. Setelahnya, baru akan ada pengumuman resmi soal penetapan status tersangka.

"Status hukum dalam proses penyidikan baru dapat kami sampaikan dalam pengumuman resmi, belum bisa disampaikan hari ini."

Jumat (24/8/2017) siang, Idrus Marham mendatangi Istana untuk menyerahkan surat pengunduran diri ke Presiden Joko Widodo. Usai menemui presiden, Idrus mengatakan, keputusan mundur itu diambil lantaran ingin menjaga reputasi pemerintahan Jokowi dalam pemberantasan korupsi. Pasalnya, ia mengaku telah menerima Surat Perintah Dimulainya Penyidikan (SPDP) KPK terkait dugaan korupsi PLTU Riau-1.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/nasional/07-2018/golkar_tunjuk_pengganti_eni_saragih_pimpin_komisi_vii_dpr/96633.html">Golkar Tunjuk Pengganti Eni Saragih Pimpin Komisi Energi DPR</a></b></li>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/10-2017/pemerintah_pasrah_jika_proyek_listrik_35_ribu_mw_tak_tercapai_2019/92793.html">Pemerintah Pasrah Jika Proyek Listrik 35 Ribu Megawatt Tak Tercapai 2019</a></b></li></ul>
    





    Editor: Nurika Manan

  • Idrus Marham mundur
  • Menteri Sosial
  • Agus Gumiwang
  • Presiden Joko Widodo
  • Joko Widodo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!