BERITA

Sebagian Besar Netizen Tolak Gagasan #FullDaySchool

"Mendikbud Muhadjir Effendy mengaku telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait usulan sistem belajar FDS bagi siswa SD dan SMP."

Sebagian Besar Netizen Tolak Gagasan #FullDaySchool
Ilustrasi. Sekolah Dasar. Foto: Antara

KBR, Jakarta -  Belum genap sebulan dilantik sebagai Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhadjir Effendy mencuri perhatian Netizen dengan melontarkan gagasan sistem belajar satu hari penuh di sekolah (Full Day School/FDS). Ide ini kata dia diperuntukkan bagi siswa Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Dengan sistem FDS, Muhadjir berharap peserta didik dapat terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif, seperti penyalahgunaan narkoba, tawuran, dan sebagainya. Ia pun melanjutkan, para orangtua bisa merasa aman lantaran sang anak berada di bawah bimbingan guru selama orangtua bekerja.

Namun wacana ini tak sepenuhnya mendapat dukungan orangtua dan peserta didik.

"Gw yang SMK pulang jam 3 aja udah capek, apalagi kalo #FullDaySchool di terapkan SD-SMP pulang jam 5 bakalan stress tuh anak," cuit M Daffa Tanjung lewat akun ‏@daffa.

Emzy Ardiwinata melalui akun ‏@emzydinata pesimistis sistem FDS bisa jadi jaminan anak didik sukses di masa depan, "Bisa contoh Finlandia. Belajar cuma 5 jam, gak ada PR, tapi sukses punya sistem pendidikan (yang katanya) terbaik di dunia. #FullDaySchool."

red

red

red

Tak hanya mendulang reaksi di media sosial, petisi juga dilayangkan salah satu orangtua murid agar Menteri Muhadjir tak meneruskan niatnya. Melalui Change.org, petisi yang digagas Deddy MK sudah didukung lebih dari 2500 supporter setelah dilansir Senin kemarin. Dan, angka ini kemungkinan akan terus bertambah. Deddy menyebut rencana Menteri Muhadjir ini buruk bagi tumbuh kembang anak, sebab merenggut interaksi anak dengan orang tua.

red

Meski menuai protes, Mendikbud Muhadjir Effendy mengaku telah mendapatkan persetujuan dari Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla terkait usulan sistem belajar FDS bagi siswa SD dan SMP.

Kata dia, untuk tahap awal diperlukan pilot project terlebih dulu sebelum diberlakukan secara serentak di seluruh Indonesia.  Ia mengklaim, sistem ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi agar peserta didik SD mendapatkan pendidikan karakter 80 persen dan pengetahuan umum 20 persen. Sementara untuk jenjang SMP terpenuhi 60 persen pendidikan karakter dan 40 persen pengetahuan umum.

"Kita akan memastikan bahwa memperkuat pendidikan karakter peserta didik menjadi rujukan dalam menentukan sistem belajar mengajar di sekolah," ujarnya.

Dia pun membantah FDS berarti peserta didik harus belajar seharian penuh di sekolah. Kata dia peserta didik dapat mengikuti kegiatan-kegiatan penanaman pendidikan karakter, seperti mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Dengan begitu lingkungan sekolah wajib menciptakan suasana menyenangkan.

"Usai belajar setengah hari hendaknya para peserta didik tidak langsung  pulang ke rumah, namun dapat mengikuti kegiatan ekstrakurikuler yang menyenangkan, dan membentuk karakter, kepribadian, serta mengembangkan potensi mereka," jelas Muhadjir, di Jakarta, Senin (8/8/2016).

Menanggapi rencana ini, Pakar pendidikan yang juga Ketua Yayasan Cahaya Guru, Henny Supolo Sitepu mengingatkan perlunya pertimbangan matang apakah kebijakan ini sesuai dengan kebutuhan anak atau tidak.

"(Perlu dikaji) seberapa jauh kepentingan anak diwakili disini. Yang tidak boleh kita lupakan juga, adalah anak butuh bermain dan bersosialisasi."




Editor: Nurika Manan

  • full day school
  • Mendikbud Muhadjir Effendy

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!