BERITA

Hari Kesepuluh, Radius Pencarian Korban KM Sinar Bangun Diperluas

Hari Kesepuluh,  Radius Pencarian Korban KM Sinar Bangun Diperluas

KBR, Jakarta - Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) memperluas area pencarian korban dan bangkai kapal motor KM Sinar Bangun, di perairan Danau Toba, Sumatra Utara. Kepala Basarnas Muhammad Syaugi mengatakan, radius pelacakan diperluas 50 kilometer dari titik tenggelamnya kapal.

Pada pencarian kali ini tim juga menggunakan pukat harimau untuk mengangkat dua objek yang diduga bangkai kapal motor Sinar Bangun, di kedalaman 490 meter di bawah perairan Danau Toba.

Rabu (27/6/2018) ini merupakan hari kesepuluh tim SAR gabungan melakukan pencarian. Ia menerangkan, tim gabungan Basarnas dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menggunakan empat metode untuk melacak korban. Selain menggunakan pukat harimau, tim gabungan tetap mencari korban dengan dua helikopter milik polisi dan Basarnas untuk mengelilingi Danau Toba dari udara, mengerahkan 19 perahu karet guna menyisir permukaan air, serta pelacakan darat dengan berjalan kaki di tepi danau.

"Penggunaan pukat harimau, itu ada dua kapal, yang stand by dua alat pukat harimau. KM Sumut I dan KM Sumut II. Sekarang operasi masih berlangsung sampai nanti pukul 19.00. Ada dari BPBD, dengan alatnya ada, dan orangnya," terang Budiawan kepada KBR, Rabu (27/6/2018).

"Kalau pukat, kan bawa operator delapan orang untuk satu orang, jadi total 16 orang. Jadi ada penambahan orang dan alat," tambahnya.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/06-2018/basarnas_besok_gunakan__pukat_harimau_angkut_objek_yang_diduga_km_sinar_bangun/96454.html">Basarnas Gunakan Pukat Harimau Angkut Objek Diduga Bangkai KM Sinar Bangun</a>&nbsp;<br>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/terkini/06-2018/tak_ada_manifes__pencairan_santunan_km_sinar_bangun_diperketat/96459.html">Tak Ada Manifes, Pencairan Santunan Korban KM Sinar Bangun Diperketat</a>&nbsp;</b><br>
    

Namun begitu, ia belum bisa menjelaskan prinsip kerja pukat harimau untuk mengangkat dua objek yang diduga bangkai KM Sinar Bangun. Hanya saja ia mengatakan, tim SAR Gabungan bakal memotret objek tersebut langsung di bawah air menggunakan Remotely Operated Underwater Vehicle (ROV). 

Hari ini menjadi waktu pencarian terakhir yang sebelumnya ditetapkan pemerintah, yakni tujuh hari plus tiga hari sejak kapal tenggelam pada 18 Juni 2018. Tapi Budiawan belum bisa memastikan apakah waktu pencarian ini akan diperpanjang atau tidak. Sebab hingga Rabu (27/6/2018) siang pencarian masih berlangsung.

Ia berkata, keputusan perpanjangan pencarian akan ditentukan pemerintah pusat, Basarnas dan Kementerian Perhubungan. Adapun data korban yang tercatat dan telah diverifikasi hingga saat ini adalah 21 orang selamat, 3 orang tewas, dan 164 orang dilaporkan masih dalam pencarian.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/06-2018/panglima_perintahkan_anggotanya_pastikan_titik_tenggelam_km_sinar_bangun/96438.html">Panglima TNI Perintahkan Anggotanya Pastikan Titik Tenggelam KM Sinar Bangun</a></b><br>
    
    <li><a href="http://kbr.id/06-2018/basarnas_ungkap_pelbagai_kendala_pencarian_korban_km_sinar_bangun/96413.html"><b>Di Balik Lambannya Pencarian Korban KM Sinar Bangun</b></a><br>
    



Editor: Nurika Manan

  • KM Sinar Bangun
  • KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba
  • Kapal Tenggelam di Danau Toba
  • pencarian KM Sinar Bangun
  • Basarnas
  • Kepala Basarnas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!