HEADLINE

Basarnas Teliti 2 Objek yang Diduga Bangkai KM Sinar Bangun

Basarnas Teliti 2 Objek  yang Diduga Bangkai KM Sinar Bangun
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelamnya KM Sinar Bangun di Danau Toba, Simalungun, Sumatra Utara, Jumat (22/6). (Foto: ANTARA/ Irsan Mulyadi)

KBR, Jakarta - Tim Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) tengah meneliti dua objek yang diduga bagian dari bangkai kapal motor KM Sinar Bangun. Alat pemindai navigasi bawah laut atau sonar menangkap dua objek tersebut di kedalaman 490 meter Danau Toba, Minggu (24/6/2018) sore.

Namun menurut Kepala Basarnas Muhammad Syaugi, timnya masih perlu waktu untuk memastikan apakah benda itu bagian dari bangkai KM Sinar Bangun atau bukan.

"Ini kami perlu proses, apa ini yang ada di dalam? Betul tidak, kapal Sinar Bangun atau apa? Kami belum tahu," jelas Syaugi, Minggu (24/6/2018).

"Tetapi kami sudah kasih tanda pakai jangkar, nanti kami lanjutkan lagi dari hasil analisis dan diskusi di sini. Tetapi ada indikasi ada objek. Alat ini bukan untuk melihat Sinar Bangun, tapi ada objek yang membedakan dengan dasar laut," sambung Syaugi.

Menurutnya, hasil penelitian itulah yang bakal menentukan tindakan Basarnas berikutnya.

Baca juga:

    <li><b><a href="KBR, Jakarta - Badan SAR Nasional (Basarnas) tengah meneliti dua objek yang diduga bagian dari bangkai kapal motor KM Sinar Bangun. Alat pemindai navigasi bawah laut atau sonar menangkap dua objek tersebut di kedalaman 490 meter Danau Toba, Minggu (24/6/2018) sore.  Kepala Basarnas Muhammad Syaugi mengatakan, timnya perlu waktu untuk memastikan apakah benda itu bagian dari bangkai KM Sinar Bangun atau bukan.">Usai Tenggelamnya KM Sinar Bangun, Kemenhub Uji Kelaikan 140 Kapal di Danau Toba</a>&nbsp;</b><br>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/06-2018/basarnas_ungkap_pelbagai_kendala_pencarian_korban_km_sinar_bangun/96413.html">Di Balik Lambannya Pencarian Korban KM Sinar Bangun</a></b><br>
    

Memasuki hari kedelapan, pencarian tim gabungan masih dilanjutkan hingga dua hari ke depan. Untuk sementara ini, 22 orang telah dievakuasi. 18 orang dan nakhoda kapal ditemukan selamat, sementara tiga orang lainnya tewas.

Menurut Basarnas, posko pengaduan menerima 184 nama penumpang yang dilaporkan hilang oleh anggota keluarga. Kapal kayu yang diduga memuat 100an lebih penumpang dan puluhan kendaraan bermotor itu karam di perairan Danau Toba, saat dalam perjalanan dari Pelabuhanan Simanindo, Kabupaten Samosir ke Pelabuhan Tigaras, Kabupaten Simalungun.

Kepala Basarnas Muhammad Syaugi menuturkan, pelacakan korban dan bangkai KM Sinar Bangun sepekan ini turut menggerakkan tim elit, peralatan canggih, serta sekitar 20 kapal dari pelbagai jenis--mulai dari perahu karet hingga kapal motor. Kata dia, pencarian juga memanfaatkan robot bawah air, Multi-beam Side Scan Sonar, dan Side Scan Sonar.

Baca juga:

    <li><b><a href="http://kbr.id/headline/06-2018/kemenhub__km_sinar_bangun_terindikasi_melanggar_aturan/96411.html">Kemenhub: KM Sinar Bangun Terindikasi Melanggar Aturan</a><br>
    
    <li><b><b><a href="http://kbr.id/06-2018/tenggelam__km_sinar_bangun_diduga_kelebihan_penumpang/96396.html">Tenggelam, KM Sinar Bangun Diduga Kelebihan Muatan</a></b></b><br>
    



Editor: Nurika Manan

  • KM Sinar Bangun
  • Kapal Tenggelam di Danau Toba
  • KM Sinar Bangun tenggelam di Danau Toba
  • Basarnas

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!