BERITA

Kuatir Terjebak Kemacetan Saat Mudik? Ini Saran Menteri Perhubungan

""Kalau sudah libur minus 6, 5, 4 pulanglah dulu,""

Kuatir Terjebak Kemacetan Saat Mudik? Ini Saran Menteri Perhubungan
Ilustrasi: Kemacetan di jalur tol Cipali saat mudik 2017. (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Kementerian Perhubungan menganjurkan pemudik yang sudah libur untuk pulang kampung lebih cepat supaya menghindari penumpukan arus mudik. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meminta mudik dilakukan sejak H minus 6 atau Jumat, 8 Juni. Dengan demikian, penumpukan akan berkutang.

"Bagi yang sudah libur, sebaiknya mereka tidak (berangkat) H minus 2-3," paparnya sebelum rapat dengar pendapat dengan Komisi V di DPR, Senin (28/5/2018) siang.


"Sesuai riset kami, minus 2-3 itu merupakan preferensi mereka. Nah kalau sudah libur minus 6, 5, 4 pulanglah dulu," tambahnya.


Budi Karya mengatakan, di jalur darat, penumpukan arus diperkirakan terjadi di Pelabuhan Merak dan Tol Cipali, keduanya sama seperti tahun lalu. Kata dia, pengaturan Pelabuhan Merak sudah bagus pada tahun lalu, karena itu fokus tahun ini adalah di Cipali. Guna menghindari penumpukan, dia mengimbau pemudik menggunakan ruas jalan nasional Pantura.


"Kementerian Pekerjaan Umum ini top banget, jalannya sudah bagus. Jadi jangan cuma ke tol tapi juga ke Pantura," tambah dia lagi.


Dia meminta pemudik tidak menggunakan motor karena tingginya tingkat kecelakaan pada moda transportasi itu. Pada musim mudik 2017, Korps Lalu Lintas Polri mencatat ada 4.346 motor yang terkena kecelakaan atau 74% dari seluruh kendaraan. Jumlah motor pada mudik 2017 mencapai 6,3 juta unit, tumbuh 33% dari tahun sebelumnya.


"Karena kecelakaan yang menggunakan motor itu tinggi, 70 bahkan 75 persen, maka kami menganjurkan kalau mudik nanti jangan menggunakan motor," jelasnya lagi kepada wartawan.


Sementara di jalur laut, Kemenhub menyediakan mudik dengan kapal gratis untuk 15 ribu orang dan 7 ribu sepeda motor.  


Editor: Rony Sitanggang

  • mudik 2018
  • Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!