BERITA

Seruan Moral Tokoh Lintas Agama: Hindari Pilkada DKI dari Intimidasi dan Politisasi Agama

Seruan Moral Tokoh Lintas Agama: Hindari Pilkada DKI dari Intimidasi dan Politisasi Agama


KBR, Jakarta - Para tokoh agama dan pimpinan dari enam organisasi masyarakat berbasis keagamaan terbesar di Indonesia menyerukan kepada masyarakat Jakarta dan warga Indonesia untuk menjadikan pemilihan gubernur DKI putaran kedua bebas dari intimidasi dan politisasi agama.

Seruan itu dikeluarkan pimpinan ormas keagamaan besar Indonesia, yaitu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Persekutuan Gereja Indonesia (PGI), Parisada Budha Dharma Nihiren Syosyu Indonesia (PBDNSI), Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) serta Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN).


Seruan moral itu disampaikan para pimpinan ormas keagamaan itu, di Kantor PBNU, Jakarta, Senin (17/4/2017). Hadir dalam acara itu Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj, Ketua KWI Mgr Ignatius Suharyo, Ketua PGI Pdt Henriette Hutabarat, Ketua Umum PBDNSI Suhadi Sendjaja, Ketua MATAKIN Uung Sendana dan Ketua Umum PHDI Wisnu Bawa Tenaya.


Para petinggi ormas keagamaan besar di Indonesia itu membacakan lima poin seruan moral secara bergantian. Dalam seruan itu, para tokoh lintas agama menyerukan warga Jakarta agar memilih pemimpin sesuai hati nurani. Mereka juga menolak politisasi agama dalam Pilkada DKI.


"Dalam menentukan pilihan sesuai dengan suara hati semua umat beragama, harus mengedepankan nilai-nilai kebangsaan dan kebhinekaan yang diharapkan memberi makna positif bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Mari kita semua menjaga dan menjamin masa tenang yang sedang berlangsung seraya menghindari berbagai bentuk intimidasi dan politisasi agama," begitu salah satu butir seruan moral yang dibacakan Ketua Umum PBDNSI Suhadi Sendjaja dan Ketua Umum MATAKIN Uung Sendana di kantor PBNU, Senin (17/04/17).


Baca juga:


Para tokoh agama itu juga menyerukan agar masyarakat tetap tenang dan tidak takut dalam menyikapi keadaan jelang Pilkada DKI Jakarta putaran kedua, pada Rabu (19/04/2017) mendatang.


Para tokoh agama itu juga meminta masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih mendatangi tempat pemungutan suara dan menggunakan hak pilihnya secara bertanggung jawab.


Selain itu, para pimpinan ormas keagamaan itu juga mengajak masyarakat DKI Jakarta menghormati hasil Pilkada, serta mendoakan gubernur dan wakil gubernur terpilih menjadi pemimpin yang menjaga kesatuan bangsa.


Ketua Umum PBNU Said Aqil Siraj mengatakan, semua organisasi agama itu bukanlah gerakan politik, yang tak memihak salah satu pasangan calon. Said Aqil mengatakan para tokoh agama itu justru bertanggung jawab ikut menjaga keutuhan dan kesatuan bangsa, terutama warga DKI Jakarta yang akan menggelar pilkada.


Baca juga:


Editor: Agus Luqman

 

  • Pilkada DKI 2017
  • Pilkada putaran dua
  • tokoh lintas agama
  • PBNU
  • KWI
  • PGI
  • PBDNSI
  • PHDI
  • MATAKIN

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!