BERITA

Maret 2017, Komoditas Nonmigas Terus Genjot Ekspor Indonesia

"Selama Januari-Maret 2017, ekspor terbesar Indonesia berasal dari Jawa Barat, Jawa Timur dan Riau. Tiga provinsi ini berkontribusi hingga 38,9 persen dari seluruh ekspor nasional."

Dwi Reinjani

Maret 2017, Komoditas Nonmigas Terus Genjot Ekspor Indonesia
Seorang pekerja menyadap getah karet di kawasan perkebunan di Banyuasin, Sumatera Selatan, Rabu (5/4/2017). Neraca perdagangan ekspor Indonesia meningkat antara lain melalui ekspor karet. (Foto: ANTAR


KBR, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor Indonesia pada Maret 2017 mencapai 14,59 miliar dolar AS. Jumlah itu naik 15,68 persen dibanding bulan sebelumnya. Sedangkan jika dibandingkan Maret tahun lalu, nilai ekspo Indonesia meninglat 23,55 persen.

Data BPS juga menyebutkan secara kumulatif nilai ekspor Indonesia periode Januari-Maret 2017 mencapai 40,607 dolar AS atau naik 20,84 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2016.


"Total nilai ekspor yang sebesar 14,59 US dolar itu didominasi ekspor nonmigas yang 90 persen, sementara untuk migas berkontribusi sebesar 10 peresen," kata Kepala BPS Suharyanto di Jakarta, Senin (17/4/2017).


Ekspor nonmigas bulan lalu tercatat sebesar 13,11 miliar dolar AS, atau naik 14,86 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Sedangkan dibandingkan Maret 2016, ekspor nonmigas naik 24,03 persen.


Peningkatan terbesar ekspor nonmigas pada Maret 2017 terjadi pada mineral sebesar 459,4 juta USD (sekitar 32,84 persen).


Komoditas lain yang membantu meningkatkan neraca perdagangan ekspor Indonesia saat ini adalah karet dan barang dari karet, sebesar 169,9 juta USD. Sedangkan untuk ekspor komoditas seperti bijih, kerak dan abu logam mengalami peningkatan sebanyak 138,9 juta USD.


Kenaikan ekspor nonmigas juga terjadi pada industri pengolahan (19,93 persen), hasil pertanian (22,84 persen) serta ekspor hasil tambang (32,26 persen).


Sedangkan penurunan terbesar ekspor nonmigas terjadi pada produk kimia yaitu sebesar 31,8 juta USD (turun 9,05 persen).


Baca juga:


Ekspor hasil minyak terdapat kenaikan 59,95 persen senilai 150,3 juta dolar AS, dan kenaikan ekspor minyak mentah sebesar 50,42 persen atau 613,1 dolar AS.


Pasar utama ekspor nonmigas dari Indonesia selama bulan Maret adalah Tiongkok sebesar 1,78 miliar USD, disusul Amerika Serikat sebesar 1,51 miliar USD dan Jepang senilai 1,26 miliar USD. Kontribusi ekspor Indonesia ke tiga negara itu mencapai 34,72 persen. Sedangkan ekspor Indonesia ke negara-negara di Uni Eropa mencapai 1,46 miliar USD.


Pada periode Januari-Maret 2017, Tiongkok merupakan negara tujuan ekspor terbesar dengan nilai US$ 4,68 miliar atau 12,79 persen, diikuti oleh Amerika Serikat dengan nilai US$ 4,28 miliar, dan India dengan nilai US$ 3,30 miliar.


Berdasarkan provinsi asal barang, selama periode Januari-Maret 2017, ekspor terbesar Indonesia berasal dari Jawa Barat (7 miliar USD), Jawa Timur (4,43 miliar USD), dan Riau (4,4 miliar USD). Tiga provinsi ini berkontribusi hingga 38,96 persen dari seluruh ekspor nasional.


Di sisi lain, perdagangan impor Indonesia juga mengalami peningkatan meski sedikit. Hingga Maret 2017, kenaikan impor sebanyak 13.357,8 juta dolar AS atau hanya naik 17,65 persen. BPS mencatat kenaikan tipis impor Indonesia disebabkan karena turunnya impor gas menjadi 211,1 juta USD atau 8,54 persen.


Menanggapi kenaikan dan penurunan ekspor impor, Menko Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pergerakan masih dianggap cukup baik untuk tetap menjaga stabilitas perkembangan ekonomi. Ia menambahkan surplus neraca perdagangan masih bisa diandalkan untuk kestabilan perekonomian negara.


"Saya percaya pertumbuhan ekonomi kita cukup bagus dan soal surplus neraca perdagangan terlihat dari kurs kita juga cukup stabil. Kalau sebelumnya negatif, sekarang positif terus. Bagus," kata Darmin di Kantor Kementrian Perekonomian, Senin (17/4/2017).


Baca juga:


Editor: Agus Luqman 

  • neraca perdagangan
  • ekspor
  • impor
  • nilai ekspor
  • nilai impor
  • ekspor migas
  • ekspor nonmigas
  • BPS
  • Badan Pusat Statistik (BPS)

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!