BERITA

Bappenas Kembangkan Konsep Sekolah Berasrama dan Telemedis untuk Papua

Bappenas Kembangkan Konsep Sekolah Berasrama dan Telemedis untuk Papua
Menteri PPN Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro dalam acara di Yogyakarta, Selasa (23/1/2018). (Foto: ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

KBR, Jakarta - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) mengembangkan pelayanann dasar sekolah berasrama serta pelayanan kesehatan jarak jauh (telemedicine/telemedis) untuk Papua serta Papua Barat.

Menteri PPN/Bappenas, Bambang Brodjonegoro mengatakan pengembangan konsep pendidikan dan kesehatan model baru tersebut diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan di Papua dan Papua Barat. Selama ini, kata Bambang, dua provinsi tersebut memiliki wilayah yang luas dengan penduduk yang menyebar dan kondisi geografis yang sulit.

"Sekolah berasrama itu saya pikir adalah salah satu terobosan model pembangunan yang cocok. Nantinya tidak hanya untuk Papua, tapi mungkin juga di beberapa daerah lain di Indonesia," kata Bambang di Kantor Bappenas, Jakarta, Rabu (7/2/2018).

Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan nantinya sekolah berasrama tidak hanya memindahkan tempat tinggal siswa dari rumah ke sekolah, namun juga memberi pendidikan karakter yang berdasar pada kearifan lokal daerah itu.

Selain itu, model sekolah berasrama juga untuk memperkenalkan murid dengan dunia digital. Sebab, para siswa di sekolah tersebut akan menggunakan sistem pendidikan jarak jauh, dengan guru yang berada di Amerika.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), anggaran pendidikan di Papua termasuk terendah di Indonesia dari alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Di sektor pendidikan, anggaran pendidikan di Papua hanya 1,4 persen dari APBD. Sedangkan tertinggi adalah DKI sebesar 22,3 persen dari APBD.

Baca juga:

Bedah Jarak Jauh

Di bidang kesehatan, kata Bambang, pemerintah juga berencana menggunakan sistem telemedis atau pelayanan kesehatan jarak jauh. Dengan sistem ini, pemerintah tidak perlu membangun banyak Puskesmas dengan kondisi persebaran masyarakat Papua saat ini.

Dengan sistem telemedis itu, kata Bambang, masyarakat bisa melakukan pembedahan jarak jauh, sehingga jika tenaga dokter yang ada di lokasi tidak memadai, mereka tetap dapat melakukan pembedahan dengan dipantau oleh dokter spesialis dari lokasi lain. 

Bambang meyakini sistem pembedahan seperti itu tidak akan menimbulkan kesalahan penanganan, sebab meskipun pemantauan dilakukan dari lokasi lain, data medis pasien dapat langsung dibaca oleh dokter pemantau tersebut.

Untuk mempersiapkan sistem itu, kata Bambang, saat ini Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) sedang melakukan pembangunan infrastruktur penguatan jaringan fiber optik untuk memperkuat sambungan internet.

Baca juga:

Editor: Agus Luqman 

  • Bappenas
  • telemedis di Papua
  • pelayanan kesehatan di Papua
  • akses kesehatan di Papua
  • fasilitas kesehatan di Papua
  • pelayanan pendidikan di Papua
  • konsep sekolah berasrama
  • pendidikan Papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!