BERITA

Pilkada Kabupaten Bekasi, Bukan Warga Setempat Ahmad Dhani Unggul di Beberapa TPS

"Pilkada Bekasi 2017 diikuti oleh lima pasangan calon "

Ade Irmansyah

Pilkada Kabupaten Bekasi, Bukan Warga Setempat Ahmad Dhani Unggul di Beberapa TPS
Calon Wakil Bupati Bekasi nomor urut dua Ahmad Dhani bernyanyi bersama Band Dewa 19 saat kampanye terbuka di kawasan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (5/2). (Foto: Antara)

KBR, Jakarta- Meski tak memiliki hak suara dalam pemilihan kepala daerah serentak di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat Calon Wakil Bupati sekaligus Musisi Ahmad Dhani yang mendampingi Calon Bupati Sa'duddin unggul di TPS 08, Kampung Bleker, Kelurahan Waringin Jaya, Kecamatan Kedung Waringin, Kabupaten Bekasi. Pasangan calon dengan nomor urut dua tersebut mendapatkan suara sebanyak 204 dari total 396 suara di TPS tersebut.

Sedangkan di posisi kedua ditempati pasangan calon independen dengan nomor tiga, Obon Tabroni dan Bambang Sumaryono dengan perolehan 121 suara.


Di posisi ketiga dengan jumlah suara sebanyak 39 diperoleh oleh pasangan calon dengan nomor urut 5, Neneng Hasanah Yasin dan Eka Supriaatmaja.


Sedangkan untuk pasangan calon nomor urut 1, Meilina Kartika Kadir dan Abdul Kholik, serta pasangan calon nomor urut 4, Iin Farihin dan KH Mahmud masing-masing mendapatkan 20 dan 7 suara.


Di TPS yang berlokasi tidak jauh dari Kantor KPUD Kabupaten Bekasi ini juga terdapat 5 suara yang dinyatakan tidak sah.


Sebelumnya saudara, Kabupaten Bekasi merupakan salah satu dari 101 daerah yang hari ini menyelenggarakan Pilkada serentak 2017. Pilkada Bekasi 2017 diikuti oleh lima pasangan calon (Paslon) bupati dan wakil bupati. Total, ada 9 calon bupati dan calon wakil yang akan ikut menggunakan hak suaranya sedangkan sisanya tidak karena bukan warga yang bedomisili di Bekasi.


Editor: Rony Sitanggang

  • #Pilkada2017
  • #pilkada101

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!