BERITA
Ladang Opium Afghanistan Melonjak Drastis, Taliban Diuntungkan
KBR - Pembudidayaan opium atau bunga poppy oleh kelompok Taliban di
Afghanistan melonjak drastis dalam 20 tahun terakhir. Sekitar 91 persen
pertanian opium berada di kawasan selatan, timur dan barat negara
afghanistan.
Menurut data dari Kantor Perserikatan Bangsa-bangsa
untuk Narkoba dan Kejahatan (UNODC), dari survei tahunan, total luas
lahan yang digunakan sebagai ladang budidaya opium di Pakistan meningkat
10 persen pada 2016. Lahan sebelumnya seluas 183 ribu hektar kini
meningkat menjadi lebih dari 200 ribu hektar.
Pernyataan yang
dilansir Direktur Eksekutif UNODC Yuri Fedotov dan dimuat Reuters
mengatakan hasil survei PBB tersebut menunjukkan gejala mengkhawatirkan
dalam upaya memerangi kejahatan narkoba.
Salah satu penyebab
meningkatnya pertanian opium adalah sikap pemerintah Afghanistan yang
melonggarkan pengawasan keamanan di sejumlah daerah, sehingga menurunkan
tindakan-tindakan perang melawan narkoba.
Laporan PBB
menyebutkan budidaya pertanian opium di Afghanistan juga menyebar ke
daerah-daerah baru. Dengan begitu jumlah provinsi bebas dari tanaman
opium kini turun, dari 14 provinsi menjadi 13 provinsi---dari total 34
provinsi di Afghanistan.
Budidaya opium menguntungkan kelompok
Taliban untuk mendanai kegiatan-kegiatan mereka. Produktivitas opium
diperkirakan meningkat 43 persen tahun ini.
Provinsi yang paling
banyak membudidayakan opium antara lain Badghis, Kandahar, Uruzgan,
Nangarhar dan Farah---yang kesemua wilayah itu dikuasai kelompok
Taliban.
Upaya-upaya memberantas budidaya opium juga menghadapi penentangan dari warga.
"Pada
tahun ini petani menolak operasi pemberantasan bunga poppy, dan mereka
melakukan serangan langsung terhadap tim pemberantasan opium," begitu
tulis laporan PBB.
Afghanistan merupakan produser opium terbesar
dunia. Para petani opium kerap dipungut pajak oleh Taliban. Dana pajak
itu digunakan Taliban untuk mendanai kegiatan melawan pemerintah dan
pasukan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO).
"Sebagian besar perang di Afghanistan didanai oleh pemasukan dari bunga poppy. Dimanapun Anda melihat ada tanaman poppy, disana Anda akan melihat perang," kata Baz Mohammad Ahmadi, Wakil Menteri Dalam Negeri Afghanistan bidang perang terhadap narkotika. (Reuters/Daily Mail)
- Taliban
- opium
- Afghanistan
- narkoba
- narkotika
- PBB
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!