HEADLINE

Sandera Kelompok Abu Sayyaf Tidak Pernah Mendapat Kekerasan

Kelompok gerilya Abu Sayyaf (VOA)

KBR, Jakarta - Para sandera kelompok Abu Sayyaf yang dibebaskan kemarin mengaku tidur di hutan selama disandera. Salah satu juru kemudi Brahma 12, Wawan Saputta, mengatakan mereka dijaga ketat oleh lebih dari sepuluh orang.

"Seperti mangga, nasi. Jadi apa yang mereka makan, kami makan. Kami tidur di tanah, mereka tidur di tanah," ujar Wawan, Senin (2/5/2016).

Wawan mengatakan para penyandera membawa senapan dengan wajah yang selalu ditutup kain hitam. Meski begitu mereka mengaku tidak pernah mendapat kekerasan.

Setiap saat mereka dijaga secara bergantian. Beberapa kali dua orang ditugaskan menjaga satu sandera. Hanya satu kali para sandera berkomunikasi dengan para penjaga.

"Mereka tanya kami dari suku apa. Saya jawab saya dari Bugis."

Wawan mengatakan hampir setiap hari mereka berpindah tempat.

Wawan dan sembilan rekannya yang lain ditawan oleh kelompok Abu Sayyaf bulan lalu. Kemarin, kesepuluh orang tersebut berhasil dibebaskan.Menteri Luar Negeri Retno L. Marsudi mengklaim pembebasan dilakukan tanpa membayar uang tebusan.

Mengenai keempat orang sandera tambahan lain, Wawan mengaku tidak pernah bertemu mereka. Begitu pula dengan sandera dari negara lain. Ia sendiri tidak pernah melihat orang yang bernama Abu Sayyaf tersebut. 

  • wni disandera
  • Abu Sayyaf

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!