BERITA
Sidang Penembak Aktivis Perempuan Mesir Dimulai
KBR - Seorang letnan polisi 24 tahun bernama Yassin Hatem Salahedeen,
didakwa dengan pembunuhan atas kematian Shaimaa al-Sabbagh. Shaimaa
tewas setelah diberondong peluru oleh seorang polisi ketika melakukan
protes damai di Kairo pada bulan Januari. Saat-saat terakhirnya
tertangkap di video dan tersebar di dunia maya, hingga memicu gelombang
kemarahan di dalam Mesir.
Hakim pun memerintahkan penahanan Salahedeen
di sidang pembukaan hari Minggu (10/5) setelah sebelumnya bebas dengan
jaminan. Dalam hari-hari berikutnya polisi Mesir membantah bahwa mereka
melepaskan tembakan terhadap demonstran. Namun, dalam menghadapi tekanan
di masyarakat Mesir, Presiden Abdel Fattah el-Sisi pun campur tangan.
Ia berjanji untuk adanya penyelidikan penuh, dan mengeluarkan pernyataan
yang menganggap bahwa Shaimaa sebagai "anak sendiri". Sidang akan
dilanjutkan 14 Mei 2015 ketika penuntutan saksi akan bersaksi.
Sebelumnya kematian penyair serta aktivis politik perempuan berumur 32
tahun ini mengejutkan masyarakat Mesir. Pada tanggal 24 Januari lalu,
Ibu dari seorang anak berumur lima tahun itu berjalan dengan
teman-temannya ke Kairo Tahrir Square untuk meletakkan karangan bunga
dalam mengenang revolusi 2011 ketika polisi menembaki kelompoknya dengan
gas air mata dan peluru. Rekaman menunjukkan Shaimaa roboh ke tanah
dalam pelukan temannya. Menurut Human Right Watch, kepolisian Mesir
telah menjadi sumber protes ketika tercatat 1.150 pengunjuk rasa tewas
untuk kurun Bulan Juli dan Agustus 2013 saja. (BBC)
Editor: Damar Fery
- Shaimaa al-Sabbagh
- Aktivis perempuan
- Mesir
- Penyair
- Ditembak
- penembakan aktivis
- Toleransi
- Perempuan
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!