BERITA

Puing di Mauritius Yang Diduga Berasal dari MH370 Akan Diperiksa

Puing di Mauritius Yang Diduga Berasal dari MH370 Akan Diperiksa

KBR - Puing yang ditemukan di perairan Mauritius akan diperiksa untuk memastikan benda tersebut bagian dari pesawat Malaysia Airlines MH370 atau tidak. Mengutip BBC, puing itu ditemukan beberapa tamu Hotel Mourouk Ebony di Pulau Rodrigues, sejauh 560 kilometer sebelah timur pulau utama Mauritius.

“Memang seperti bagian dari pesawat. Kelihatannya dari bagian dalam. Ada wallpaper di dalam pesawat, Anda bisa melihat desainnya dan sebagian masih di situ,” kata William Auguste, pemilik Hotel Mourouk Ebony.


Ini merupakan penemuan yang ketiga kalinya, benda yang diduga bagian dari badan pesawat milik maskapai Malaysia Airlines tipe Boeing 777. Dua diantaranya yaitu dua potong puing ditemukan di Mozambik pada 24 Maret lalu dan sebongkah puing ditemukan terdampar di pulau Reunion pada tahun lalu.


Menteri Transportasi Australia, Darren Chester menyebut, dua puing pesawat yang ditemukan di Mozambik hampir dapat dipastikan berasal dari MH370. Hal itu dilontarkan merujuk pada analisis tim spesialis yang memeriksa semua puing terkait MH370. Tim mengatakan puing ini konsisten dengan panel yang ada di badan pesawat milik maskapai Malaysia Airlines tipe Boeing 777.


Australia memang didaulat untuk memimpin pencarian MH370 di Samudera Hindia, yang diyakini sebagai lokasi jatuhnya pesawat dari Kuala Lumpur menuju Beijing pada 8 Maret 2014. Pesawat ini membawa total 239 penumpang dan kru.

Pencarian MH370 dijadwalkan berakhir pada Juni atau Juli tahun ini, jika pesawat tidak kunjung ditemukan di area target seluas 120 ribu kilometer per segi. Sejauh ini baru ada satu puing yang dikonfirmasi berasal dari MH370, yakni yang ditemukan di Pulau Reunion tahun lalu. 

  • MH370
  • Malaysia Airlines
  • pesawat hilang

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!