BERITA

Sudah Fotokah Anda Hari Ini?

"Hari ini diperingati dunia sebagai Hari Foto Sedunia "

Model dengan latar emas adalah salah satu foto yang dimasukkan dalam World Photo Day 2016 di India (
Model dengan latar emas adalah salah satu foto yang dimasukkan dalam World Photo Day 2016 di India (Foto: Hindustan Times)

KBR – Sejak 2010, dunia memperingati 19 Agustus sebagai World Photo Day atau Hari Foto Sedunia. World Photo Day bermaksud untuk menginspirasi para fotografer di seluruh dunia berbagi foto untuk sebuah tujuan sederhana: berbagi momen. Mulai dari potret keseharian, sampai gambar lanskap yang menakjubkan – semua bisa dibagi. World Photo Day jadi galeri raksasa di mana semua fotografer dari  berbagai tingkatan ketrampilan untuk menangkap berbagai obyek di penjuru dunia – tanpa pandang siapa atau alat yang dipakai. 

Hari Foto Sedunia juga mengajak setiap pemotretnya untuk terus meningkatkan keterampilan mereka, sekaligus menjadi penghubung komunitas di tengah masyarakat. 

Di laman wordphototoday.com, sekira 11 ribu lebih fotografer telah berbagi lima ribuan foto. Ajang ini diikuti 111 negara dan 1.342 kota di seluruh dunia. 

Salah satunya adalah India. Ada lima fotografer ternama India yang membagikan foto ikonik mereka, lengkap dengan cerita di balik foto tersebut. Subi Samuel, misalnya, mengambil potret hitam putih selebriti India, Amitab Bachan yang sedang dirias untuk syuting iklan komersil. Ada juga Avinash Gowariker yang memotret ayahnya sendiri ketika memutuskan untuk jadi fotografer. Sementara itu fotografer lain, Arjun Mark, berbagi karyanya yang memenangkan sejumlah penghargaan: sebuah foto bergambar model untuk kampanye perhiasan berlatar emas. 

Bagaimana dengan Anda, siap berbagi momen hari ini? (worldphototoday.com, express.co.uk, hindustantimes)

Editor: Citra Dyah Prastuti 

  • World Photo Day
  • Foto
  • India

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!