BERITA
Lewat YLTP, Pemuda Indonesia Diundang Belajar di Negeri Sakura
KBR, Jakarta-
Pemerintah Jepang menaruh perhatian khusus pada pengembangan sumber daya
manusia (SDM) di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia. Perhatian
ini diwujudkan melalui Young Leader Training Program (YLTP) yang diorganisir
oleh Japan International Cooperation Agency (JICA). YLTP merupakan program
pelatihan bagi kaum muda dari negara-negara berkembang sesuai dengan bidang
yang dibutuhkan. Temanya beragam, dari bidang pendidikan, kesehatan,
lingkungan, usaha kecil menengah, hingga olahraga.
Para pemuda ini kemudian diundang ke Jepang untuk belajar teknologi, memperkuat
keterampilan, dan juga mendalami budaya setempat. Apa yang mereka peroleh
selama pelatihan diharapkan dapat memberi inspirasi, diadopsi, dan diterapkan
guna memecahkan masalah di negara masing-masing.
Menurut Senior Representative JICA Indonesia, Dinur Krismasari, program yang merupakan hasil kerjasama dengan Sekretariat Negara itu diawali dengan proses seleksi ketat. Kata dia, anak-anak muda yang dilatih itu memiliki visi, semangat, dan keinginan untuk maju untuk menjadi pemimpin bangsa di masa depan.
"Program ini mulai tahun 80-an, banyak yang sudah jadi
pemimpin misalnya Fary Francis sudah jadi anggota parlemen, Tjahjo Kumolo sudah
jadi Mendagri ini alumni YLTP juga," ujar Dinur dalam perbincangan Ruang
Publik KBR pada Jumat (29/07/2016) lalu. Pelatihan dilakukan selama 3 minggu.
Herlina adalah seorang salah satu peserta YLTP. Ia bekerja sebagai perawat di
RS Anak dan Bunda Harapan Kita, Jakarta. Dengan antusias, ia berbagi cerita
ketika mengikuti program tersebut di bidang Lifestyle Disease atau penyakit
yang berhubungan dengan gaya hidup pada 2015 lalu. Herlina mengaku program
tersebut sangat membantu khususnya pelayanan kesehatan masyarakat di desa.
"Mengajak masyarakat mencegah sebelum sakit, misalnya penyakit hipertensi
ya dengan mengurangi garam. Di Jepang (sewaktu mengikuti YLTP) diajarkan
menakar konsumsi garam. Selain itu juga soal kebersihan dan sanitasi" kata
dia.
Sebelum berangkat, lanjut Herlina, ia dan peserta lain dipersiapkan terlebih
dahulu sebelum berangkat terkait apa saja aturan dan materi-materi yang akan
diberikan nantinya. Ada aturan-aturan detail yang diterapkan di Jepang dan
dapat diadopsi tenaga kesehatan di tanah air. "Kami melihat pola kerja di
RS disana. Kalau jam kerja ya kerja, tidak ada ngobrol satu sama lain. Pola
kebiasaan dan soal waktu, itu jadi tantangan buat kita di Indonesia,"
lanjut Herlina.
Tidak hanya pemuda Indonesia yang berlatih di Jepang, namun para tenaga ahli muda Jepang pun didatangkan ke Indonesia. Lanjut Dinur, tenaga ahli muda itu ditempatkan di berbagai daerah di tanah air.
"Dengan ada Young Leader dan
tenaga ahli ini kita gabungkan dan harapannya bisa menginspirasi anak-anak muda
lainnya," pungkas Dinur.
Untuk informasi lebih lanjut soal program Young Leader Training Program bisa
mengirimkan email ke [email protected].
Editor: Malika
Ruang Publik bisa disimak setiap Senin hingga Jumat pukul 9 WIB melalui 100 radio jaringan KBR di kota Anda atau streamingwww.kbr.id atau zeemi.tv: KBR
- ruang publik
- Ruang Publik KBR
- JICA
- Young Leader Training Program
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!