BERITA

Ramadan, Saatnya Mempererat Silaturahmi dengan Alam

"Jadikan Ramadanmu ramah lingkungan dengan beragam cara seru dan menyenangkan ini. "

Ramadan, Saatnya Mempererat Silaturahmi dengan Alam
Foto: Islamic Society of North America’s Green Mosque Initiative (Nana Firman)

Dan bila dikatakan kepada mereka: "Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi" Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan"

                                                                                                                    Al-Baqarah [2] : 11

 

 

Jika inti dari ibadah puasa adalah pengendalian diri, maka bulan Ramadan jadi waktu yang tepat untuk menjaga agar lingkungan tetap lestari. Yuk jadikan Ramadanmu ramah lingkungan dengan beragam cara seru dan menyenangkan ini. 

Bawa wadah takjil

Berbuka puasa bersama keluarga atau rekan sejawat selalu jadi momen seru yang ditunggu-tunggu. Apalagi pada bulan Ramadan, segala jenis makanan dan minuman jadi mudah didapat dan lebih beragam jenisnya. Tapi tahukah Anda kalau di saat yang sama, sampah kemasan jenis plastik dan styrofoam juga meningkat. Data Dinas Kebersihan sejumlah kota besar memperlihatkan peningkatan sampah kemasan 10-15 persen pada bulan Ramadan dibandingkan pada hari biasa. Saat berburu takjil bisa kita lakukan dengan membawa botol minum dan wadah makan sendiri. Selain tak menimbun sampah, tentu lebih terjamin kebersihannya.

red

Pilih pangan lokal

Bulan puasa bisa jadi momen yang tepat bagi Anda memulai hidup sehat. Mulai dari piring makan dengan mengubah variasi menu atau bahan baku yang biasa digunakan memasak, misalnya. Cobalah kreasikan beberapa jenis panganan lokal seperti singkong, sagu, ubi, jagung, dan pisang. Kelima jenis panganan itu bisa digunakan sebagai pengganti tepung terigu dan beras yang kebanyakan masih harus impor. Diversifikasi pangan tak cuma bermanfaat untuk lingkungan, tapi juga menjaga ketahanan pangan kita. Lebih baik lagi jika aneka produk panganan Anda berlabel organik. Sehat buat kita, ramah bagi lingkungan!

red

Waspada Lapar Mata 

Menahan lapar dan haus dahaga selama lebih kurang 14 jam sebaiknya tidak jadi alasan untuk “balas dendam” ketika waktu buka puasa tiba. Jangan-jangan Anda hanya 'lapar mata'. Alhasil bermacam makanan sia-sia dan berujung di tong sampah. Ingat, perut kita punya keterbatasan dalam menampung makanan. Nabi Muhammad mengajarkan prinsip satu per tiga ketika makan.  Artinya kapasitas lambung terbagi menjadi sepertiga untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga lainnya untuk udara. Maka dari itu konsumsi makanan juga harus diperhatikan jangan kalap ketika bebuka. Dengan begitu kita tidak menambah jumlah sampah yang dihasilkan.

red

Hemat air saat wudhu

Kegiatan wudhu dilakukan paling sedikit lima kali dalam sehari oleh umat muslim. Dalam sekali wudhu, setiap orang bisa menghabiskan 3 liter air atau 15 liter yang dihabiskan untuk berwudhu dalam satu hari. Anda bisa mengikuti teladan Nabi Muhammad dalam berwudhu, yakni hanya satu mud atau setara setengah liter air. Wudhu itu harus, tapi boros jangan.  

red

Ngabuburit Irit BBM

Pertamina rutin mencatat, konsumsi BBM masyarakat meningkat saat Ramadan sebesar 10 hingga 15 persen.  Hindari buang energi percuma dan bikin polusi ketika menunggu waktu berbuka puasa atau ngabuburit. Ngabuburit bisa dilakukan dengan lebih sederhana dan tetap menyenangkan. Saat akhir pekan misalnya, cobalah jalan kaki menyusuri tempat Anda tinggal, ke taman atau mencari takjil. Dengan begitu Anda bisa menyambung silaturahmi dengan tetangga dan menemukan banyak hal baru.

Aktivitas lain yang bisa Anda lakukan adalah menyalurkan hobi. Berkebun, misalnya. Pagi atau sore hari jadi waktu yang tepat karena matahari belum terik.  Supaya lebih seru, lakukan aktivitas ini bersama, dengan putra-putri Anda atau tetangga misalnya. Bibit bunga, buah, sayur hingga tanaman obat keluarga bisa menjadi pilihan, selain menghijaukan pekarangan atau taman, tentunya bermanfaat bagi lingkungan.


Menahan diri dari TV dan Gadget 

Hasil studi yang dilakukan Common Sense Media tahun 2015 menyebut, remaja menghabiskan hampir 9 jam per hari mengkonsumsi media, mulai dari TV sampai Gadget.  Sementara anak-anak berusia 8-12 tahun menghabiskan hampir 6 jam per hari melakukan hal yang sama. Nah, bulan Ramadan bisa jadi momen yang pas untuk membangun dan mempererat kembali silaturahmi. Cobalah sahur atau buka puasa bersama tanpa gadget. Barangkali Anda bisa lebih khusyuk atau bahkan lebih seru ngobrol bersama keluarga atau orang tersayang. 


Olahraga saat puasa

Puasa bukan pantangan untuk tetap berolahraga. Perhatikan sejumlah hal karena kondisi tubuh saat berpuasa tidak sama dengan saat tidak puasa. Lebih penting dari itu, kapan waktu yang tepat berolahraga dalam kondisi berpuasa. Ketika berpuasa pilihlah jenis olahraga ringan seperti bersepeda, jogging atau threadmil. Lakukan tak lebih dari 30 menit. Atau jika ingin melakukan olahraga pada malam hari, lebih baik menunggu 2 jam setelah berbuka. Jika selama berolahraga pandangan terasa berkunang-kunang, bisa jadi gula darah Anda turun. Atau kalau sudah lama tidak berkemih, dan urine terakhir kental kuning pekat, bibir dan lidah kering, kelopak mata cekung, kemungkinan tanda awal dehidrasi. Baiknya stop dulu latihan fisik ya.


Mari berpuasa sambil menjaga lingkungan.


Editor: Malika

  • Ramadan 2016
  • greenramadan
  • intermezzo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!