BERITA
KLB Difteri, Pemerintah Didesak Segera Gelar Imunisasi Ulang
""Penyebarannya juga gampang dari mulut dan udara, lantas carrier atau pembawanya bisa bertahan sampai 6 bulan itu bahaya,""
KBR,Jakarta- Ketua Ikatan Dokter anak Indonesia, Aman Pulung meminta agar pemerintah segera mengeluarklan status Kejadian Luar Biasa (KLB) nasional untuk kasus penyebaran difteri di Indonesia. Dari 20 provinsi yang terjangkit, 11 daerah sudah menetapkan KLB.
Kata Aman wabah bukan lagi harus diselesaikan oleh masing-masing daerah namun pemerintah pusat harus turun untuk menangani kasus ini.
"Ini sudah kejadian luar biasa kita dalam situasi KLB. Dan ini sebetulnya harus ada statement dari negara yang mengatakan ini KLB, ini sudah di 20 provinsi kan. Jadi kalau kejadian di 20 provinsi ya harus menyeluruh. Jadi saya rasa tidak bisa dibiarkan lagi pemda-pemda yang menanganinya," ujar Aman, saat dihubungi KBR, Rabu (06/12/2017).
Baca: Angka Kematian Akibat Difteri di Jawa Barat Meningkat
Ia juga menambahkan tidak sependapat dengan sistem yang ditawarkan dengan menggilir respon untuk sebagian daerah saja. Menurutnya penyelesaian harus dilakukan bersamaan.
Aman juga mengatakan pemerintah pusat harus segera melakukan tindakan Outbreak Response Immunization (ORI) atau imunisasi ulang massal. Apalagi kata Aman penyebaran difteri sangat mudah melalui air liur dan udara.
Kata dia, jika tidak cepat mendapat respon maka dalam jangka waktu dekat jumlah wilayah terdampak akan semakin luas.
"Harus dilakukan ORI, Onbreak Respon Immunization ke 20 lokasi itu. Jadi tidak bisa lagi oleh Pemda tapi oleh Kemenkes yang turun. Harus ada emergensi sesegera mungkin, kalau tidak besok bisa jadi 21 provinsi yang kena. Penyebarannya juga gampang dari mulut dan udara, lantas carrier atau pembawanya bisa bertahan sampai 6 bulan itu bahaya," ujar Aman.
Baca: KLB Difteri di 11 Provinsi, Ini yang Dilakukan Kemenkes
Menanggapi belum meratanya anak-anak yang mendapat imunisasi, Aman mengatakan pemerintah harus fokus terlebih dahulu pada imunisasi KLB.
"Imunisasi harus jalan seperti biasa semua udah tau strukturnya harus ke puskesmas dan lain-lain tapi sekarang yang emergensi dulu, imunisasi respon terhadap KLB-nya dulu, program harus tetap jalan tapi fokus KLB dulu," ujarnya.
Sebelumnya pemerintah tengah memerangi wabah penyakit difteri. Penyakit yang disebabkan oleh bakteri Corynebacterium Diphteriae tersebut telah menyerang di 20 Provinsi. Sebanyak 11 Provinsi telah menyatakan KLB Difteri Sepanjang tahun ini terjadi 590 kasus dengan korban meninggal sebanyak 38 orang.
Editor: Rony Sitanggang
- wabah difteri
- KLB Difteri
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!