BERITA

Relawan: Korban Banjir Bima Masih Butuh Logistik

""Pakaian kering juga sangat dibutuhkan karena pakaian mereka hanyut semua.""

Zaenudin Syafari dan Eli Kamilah

Relawan: Korban Banjir Bima Masih Butuh Logistik
Banji Bandang yang melanda Bima (23/12). (Foto: Antara)


KBR, Mataram- Hampir seluruh korban banjir di Kota dan Kabupaten Bima masih membutuhkan pasokan logistik, baik dari pemerintah maupun dari relawan. Bima masih dalam kondisi tanggap darurat selama 14 hari. Selama itu pula, pemerintah dan semua kalangan memberikan bantuan dari semua aspek, terutama kebutuhan dasar korban banjir.

Wakil Ketua Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Wilayah NTB Muslim Magenda mengatakan, wilayah jangkauannya masih terbatas hanya di beberapa kelurahan karena warga yang membutuhkan bantuan sangat banyak. Bantuan diberikan berupa sembako, makanan jadi, pakaian, kebutuhan bayi, obat-obatan dan bantuan pembersihan lingkungan sekitar.


"Ya masih, tiap-tiap jalan masih saja ada yang minta bantuan. (Artinya merata kebutuhan logistik itu?) Ya sangat merata. Hanya di kawasan pinggir kota di kawasan Amahami itu saja yang tidak terdampak banjir, selebihnya semuanya terdampak. Pakaian kering juga sangat dibutuhkan karena pakaian mereka hanyut semua," kata Muslim Magenda, Selasa (27/12) .


Belasan perawat dan dokter juga bergabung di MDMC untuk memberikan pengobatan kepada warga yang terkena penyakit akibat banjir. Muslim mengatakan, penggalangan dana MDMC masih terus dilakukan dengan berbagai macam cara.


Sementara itu PMI Lombok Tiimur menerima informasi adanya beberapa wilayah di Bima Nusa Tenggara Barat (NTB) yang diterjang banjir bandang masih belum teraliri listrik. Staf PMI Lombok Timur Harun mengaku tengah menelusuri informasi daerah mana saja yang masih mengalami pemadaman. Laporan itu, kata dia didapat PMI dari warga, meski dari pantaun PMI listrik dan air sudah bisa diakses warga Bima.


Dia juga menyebut ada beberapa wilayah, yang baru hari ini mendapatkan bantuan logistik dari pemerintah. Salah satunya di Kelurahan Tanjung.


"Di Kota Bima air sudah bisa diakses di beberapa kelurahan, listrik juga mulai pulih, walaupun di beberapa titik masih dilakukan pemadaman, karena berbahaya kalau dinyalakan. Saat ini teman-teman PMI masih melakukan assesment titik-titik mana saja itu, karena kita baru mendapatkan itu dari masyarakat," ungkapnya.


Harun mengakui beberapa wilayah memang sulit diakses karena terkendala sarana, ditambah warga berebut dalam mendapatkan bantuan. Saat ini 80 persen warga yang mengungsi sudah kembali ke rumah mereka masing-masing. PMI sudah menyalurkan bahan makanan siap saji, bahan mentah, air minum kemasan dan air tangki.

Editor: Dimas Rizky

  • banjir Bima
  • bencana banjir bima
  • dampak banjir bima

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!