BERITA

Penangkapan Terduga Teroris di Tangsel, Pengamat: Lakukan Investigasi Digital

""Konsolidasi kelompok ini setelah yang satu tertangkap, mereka bikin yang lain. Ini yang sulit diprediksi, harus lebih banyak melakukan upaya-upaya investigasi digital""

Eli Kamilah, Gilang Ramadhan

Penangkapan Terduga Teroris di Tangsel, Pengamat: Lakukan Investigasi Digital
Anggota Brimob Polda Metro Jaya menjaga tempat kejadian perkara (TKP) penggerebekan dan penembakan terduga teroris di Setu, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12). (Foto: Antara)


KBR, Jakarta- Kepolisian disarankan melakukan investigasi digital untuk menelusuri jejaring kelompok pro ISIS di Indonesia. Menurut   Pengamat Terorisme Taufiq Andrie, bom di Bekasi dan Tanggerang yang masih dimotori kelompok yang sama, menjadi bukti kaderisasi pro-ISIS di dunia online semakin masif.

Kelompok pro-ISIS Bahrun Naim, kata dia masih akan menjadi primadona teror di Indonesia dibandingkan kelompok lain yang juga aktif seperti Aman Abdurahman atau Neo Jamaah Islamiyah.

"Sel-sel itu berhasil tumbuh ya. Karena kan ini bukan yang pertama, saya kira ini diinisiasi tahun 2015, meskipun plan mereka banyak yang gagal. Tetapi proses konsolidasi kelompok ini setelah yang satu tertangkap, mereka bikin yang lain.  Ini yang sulit diprediksi, harus lebih banyak melakukan upaya-upaya investigasi digital bagi aparat hukum Indonesia," ujarnya kepada KBR, Rabu (21/12/2016)


Taufiq menambahkan target kelompok pro-ISIS juga masih menargetkan pihak aparat dalam aksi teror mereka. Meski teror di gereja ataupun kantor-kantor dubes  masih berpeluang terjadi. Apalagi, momen seperti hari raya atau tahun baru akan memberikan pesan lebih kuat terhadap keberadaan kelompok tersebut.


"Saya kira merujuk eskalasi di global mungkin juga. Kalau narasi Allepo saat ini, itu mereka membenci betul Iran dan Rusia. Tapi memang pada prakteknya mereka mencari dulu target yang lebih mudah, menurut saya ini strategi saja. Amerika masih menjadi sekutu, dan melakukan kekerasan di negeri muslim, ya itu menjadi pertimbangan mereka,"ungkap Taufik.


Dia menyebut pergeseran model teror juga perlu diperhatikan aparat. Terutama di dunia maya. Seperti perekrutan kaum perempuan. Aparat juga harus jeli menelusuri perekrutan pembuatan laboratorium bom yang dilakukan Bahrun Naim.

"Kalau kita cermati akhir 2015, awal 2016 kan banyak situs Bahrun Naim yang aktif memberikan petunjuk bagi orang Indonesia, atau pendukung ISIS yang mau membuat laboratorium bom," jelasnya.

Namun, kata dia, daya ledak bom yang dihasilkan kelompok ini, masih belum bisa menyamai bom kelompok lain, semisal bom Bali.

Tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri menggerebek terduga teroris di Kampung Curug RT 2/1, Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Tangerang Selatan, Banten Rabu (21/12).  Sebelum penggerebekan, polisi menginterogasi terduga teroris yang mengaku menyiapkan bom untuk meledakan pos polisi Serpong.


Juru Bicara Polri  Rikwanto mengatakan, awal mulanya, polisi menangkap seorang terduga teroris bernama Adam Noor Syam, di Jalan Raya Serpong, Tangerang Selatan pada pukul 08.00 WIB. Adam mengaku akan melakukan serangan teror di Pos Polisi Lalu Lintas yang berlokasi di depan Rumah Sakit Eka, Serpong.


Markas Besar Polri menyebut empat terduga teroris yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror di Tangerang Selatan, Banten, Rabu (21/12), berhubungan dengan kelompok teror Bekasi dan Tasikmalaya, Jawa Barat. Dua jaringan yang berbaiat pada ISIS itu ditangkap dalam dua pekan terakhir.


Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Komisaris Besar Rikwanto mengatakan, institusinya menemukan indikasi keterkaitan empat terduga teroris di Tangerang itu dengan Nur Solihin.

Siang ini Densus 88 Antiteror meledakan empat bom usai penggerebekan teroris di kawasan Kampung Babakan, Tangerang Selatan. Kapolda Metro Jaya, M Iriawan mengatakan,  di lokasi penggerebekan petugas menemukan lima bom aktif.

"Pak Kapolri mau ninjau ke sini. Empat bom sudah diledakan, tinggal satu yang belum," ujar Iriawan di lokasi penggerebekan, Tangerang Selatan, Rabu (21/12/16).


Tiga terduga teroris dinyatakan tewas dalam penggerebekan ini. Mereka yakni Omen, Hilman dan Irwan. Ketiganya merupakan warga yang baru satu pekan tinggal di daerah ini.


Saat ini, petugas masih melakukan olah TKP di lokasi kejadian. Petugas memasang garis polisi yang berjarak sekitar 200 meter dari lokasi kejadian. 

  • terduga teroris tangsel
  • Bahrum Naim
  • terduga teroris Omen
  • Hilman dan Irwan
  • Kapolda Metro Jaya
  • M Iriawan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!