BERITA

Pasca Diterjang Banjir, Kota Bima Berangsur Pulih

"BPBD Nusa Tenggara Barat kini juga fokus membersihkan material bawaan banjir bandang."

Ika Manan

Pasca Diterjang Banjir, Kota Bima Berangsur Pulih
Sejumlah warga dan prajurit TNI bersama bergotong-royong mengangkut sampah ke atas truk yang disiapkan Pemerintah Kota Bima, Nusa Tenggara Barat dalam proses pembersihan pasca banjir. (Foto: Antara)


KBR, Jakarta - Kondisi Kota Bima, Nusa Tenggara Barat pasca diterjang dua kali banjir bandang pada 21 dan 23 Desember lalu, berangsur pulih. Kepala Seksi Tanggap Darurat Badan Penanggulangan Bencana Daerah Nusa Tenggara Barat (BPBD NTB), Agung Pramudya mengatakan, jaringan listrik pun 90 persen telah diperbaiki.

"Kalau listrik sudah 90 persen, tinggal daerah-daerah pinggiran," jelas Agung saat dihubungi KBR, Kamis (29/12/2016).


Selain itu, ia memastikan pasokan air bersih sudah tercukupi.


"Untuk kebutuhan air bersih kami sudah mengerahkan 6 tangki tambahan milik BPBD Lombok Timur, Sumbawa, Sumbawa Barat, Dompu, Kabupaten Bima semua merapat untuk memperkuat kebutuhan air bersih di Kota Bima. Di samping kami juga mendistribusikan air mineral," lanjut Agung.


Tangki dengan kapasitas 5000 liter itu dalam sehari mampu mengangkut empat hingga lima kali. Belum lagi, bantuan layanan air bersih dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.


"Ini kan sekarang masih dalam perbaikan, tanggap darurat masih berlangsung."


Sementara itu, Agung mengklaim, bantuan logistik untuk para pengungsi pun telah disalurkan merata. Kendati memang diakuinya pemulihan insfrastruktur belum sepenuhnya rampung.


"Pertama pekerjaan kami menangani masyarakatnya kemudian selanjutnya baru pemulihan darurat insfrastruktur," katanya.


"Saat ini kami masih mendeteksi bagaimana untuk perbaikan darurat (fasilitas). Misalnya pipa yang jebol, jembatan yang retak. Tetapi ini belum, kami masih tahap survei dan perencanaan" imbuh Agung.

Baca:

    <li><b><a href="http://kbr.id/berita/12-2016/relawan__korban_banjir_bima_masih_butuh_logistik/87788.html">Relawan: Korban Banjir Bima Masih Butuh Logistik</a></b> </li>
    
    <li><b><a href="http://kbr.id/terkini/12-2016/bnpb__2300an_bencana_sepanjang_2016__terbanyak_selama_10_tahun_terakhir/87822.html">2016 Jadi Tahun Terbanyak Bencana Sepanjang 1 Dasawarsa</a></b> </li></ul>
    

    BPBD Nusa Tenggara Barat kini juga fokus membersihkan material bawaan banjir bandang. Selain dikhawatirkan menjadi sumber penyakit, berbagai barang-barang rumah tangga yang terbawa aliran air turut menutup sejumlah akses jalan.

    "Saat ini fokus kami ke urusan sampah. Satu kota ini terkena lumpuyr, meubeul, kasur, hewan ternak yang mati dan menjadi sumber penyakit. Ini kami mengupayakan pembersihan, karena ini dampaknya luas sekali. Dari mulai membersihkan lumpur dan memungut sampah, dari jalan utama hingga gang-gang."


    Kasie Tanggap Darurat BPBD NTB Agung Pramudya menuturkan, pihaknya sampai harus mengerahkan personil tambahan untuk membantu upaya pembersihan sampah pasca banjir. Penanganan banjir bandang di NTB saat ini masih masuk masa tanggap darurat hingga 5 Januari mendatang.


    "Kami setiap hari mengerahkan 70-80 truk pengangkut dengan tenaga relawan yang kami bayar dari luar Kota Bima sejumlah 650 orang. Itu di luar Dinas Kebersihan, TNI, Polri dan segala macam," pungkasnya.

    Baca:

      <li><b><a href="http://kbr.id/berita/12-2016/distribusi_logistik_tak_merata_ke_korban_banjir_bima/87753.html">Distribusi Logistik Korban Banjir Bima, Tak Merata</a></b> </li>
      
      <li><b><a href="http://kbr.id/berita/12-2016/kemenkes_salurkan_16_ton_paket_gizi_ke_bima/87780.html">Kemenkes Salurkan Paket Gizi ke Bima</a></b> </li></ul>
      
  • banjir Bima
  • bencana banjir bima
  • dampak banjir bima
  • tanggap darurat
  • bima
  • BPBD NTB

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!