BERITA

Pasca Banjir, 4 Ribuan Warga Bima Terserang Penyakit

"Warga mengalami diare, gatal-gatal, kelelahan dan luka-luka."

Pasca Banjir, 4 Ribuan Warga Bima Terserang Penyakit
Gubernur NTB M Zainul Majdi sedang menggendong anak korban banjir di Bima. Foto: Zainul Syafari/KBR

KBR, Mataram - Sekitar 4.600 warga Kota Bima terserang sejumlah penyakit akibat banjir bandang yang terjadi pekan kemarin. Ribuan orang tersebut dilayani oleh 20 tim kesehatan di 30 titik posko yang telah dibangun. Mereka mengalami diare, gatal-gatal, kelelahan dan luka-luka.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi NTB, Nurhandini Eka Dewi mengatakan, sebanyak 18 orang juga sempat dirawat inap di Rumah Sakit Kota Bima. Namun, saat ini tersisa 12 orang karena enam orang sudah boleh pulang ke rumah.


“Jadi dari empat hari ini kita sudah melayani 4.600 pasien yang dilayani oleh 20 tim kesehatan termasuk relawan di 36 posko atau titik, baik itu yang sifatnya statis ataupun yang mobile. Jadi mobil puskesmas itu kita jalankan, kalau sudah selesai itu pindah lagi titiknya.  Kemudian kami menyiapkan tim emergency di posko utama di kantor walikota Bima. Yang jalan menemukan pasien yang parah, nanti ambulan dari posko utama yang jalan ke sana jemput pasien. Kita jemput bola," jelas Nurhandini, Senin (26/12).


Nurhandini Eka Dewi menambahkan penyakit diare masih berpotensi menyerang para korban banjir. Karena itu, kata dia, pihaknya akan fokus untuk melakukan pembersihan terhadap sarana publik dan pembersihan kota. Selain itu, air sumur akan disterilkan dengan menggunakan kaporit sehingga aman dikonsumsi oleh warga.


Rabu lalu, banjir bandang melanda Kota Bima dan Kecamatan Wawo, Kabupaten Bima, NTB. Banjir bandang susulan kembali terjadi pada Jumat, 23 Desember. Ratusan ribu orang mengungsi akibat banjir tersebut.


Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengalokasikan bantuan logistik senilai Rp 3, 4 miliar untuk penanganan pasca banjir di Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Editor: Sasmito

  • banjir Bima
  • penyakit
  • Dinas Kesehatan NTB

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!